✍ TIGA ✍

Beginne am Anfang
                                    

Mereka lalu berjalan mendekati pintu rumah dan disana mereka sudah disambut oleh Bi Ijah, bibi yang sudah lama bekerja disini sejak Aksa masih bayi dan sudah mereka anggap sebagai ibu mereka sendiri.

"Selamat datang tuan kecil Aksa. Bibi senang sekali, akhirnya tuan kecil Aksa bisa pulang ke rumah. Bibi sudah kangen banget sama tuan kecil Aksa." Ucap Bi Ijah sambil memeluk tubuh tak berdaya Aksa.

Setelah puas memeluk Aksa, Bi Ijah melepaskan pelukannya dan membuat baju pada bagian pundaknya basah karena terkena air liur Aksa.

"Ah Bibi maaf baju bibi jadi basah." Ucap Reno meminta maaf karena melihat baju Bibi basah.

"Tidak apa-apa tuan muda Reno. Yaudah kalian masuk dulu biar Bibi buatkan sarapan, pasti kalian juga belum sarapan, sekalian membuatkan tuan kecil  Aksa bubur."

"Iya Bibi."

"Yaudah Bibi ke dapur dulu ya!" Lalu bibi berlalu pergi.

Sekarang mereka tengah berada diruang keluarga dan berniat untuk istirahat sebentar sebelum mereka sarapan.

"Aksa mau duduk disofa?" Tanya Aiden.

Aksa mengedipkan mata sekali.

Oh ya mulai sekarang Aksa akan menjawab pertanyaan dengan kedipan mata agar memudahkan mereka berkomunikasi. Satu kedipan mata berati iya, sedangkan dua kedipan mata berati tidak.

Mendapatkan jawaban iya dari Aksa, Aiden pun mulai melepas sealbet pada tubuh Aksa dan mulai mengangkat tubuh kecil Aksa, lalu membawanya ke sofa. Aiden duduk disamping Aksa dan membawa tubuh lemas Aksa agar bersandar pada dadanya, menahan tubuh Aksa agak tak meluruh. Reno pun juga ikut mendudukkan dirinya disamping Aksa dan sesekali tangannya membersihkan air liur Aksa yang terus menetes dari mulut kecil Aksa yang sedikit terbuka. Rano pun juga ikut duduk disamping Reno. Jadi posisi duduk mereka sekarang itu adalah Aiden, Aksa, Reno, Rano.

"Adek mau nonton tv?" Tanya Rano.

Aksa mengedipkan mata sekali.

"Oke, Abang Rano nyalain tv nya. Mau nonton kartun?"

Kedipan mata sekali lagi dari Aksa.

Rano pun lalu menyalakan tv dan mencari channel yang Menayangkan film kartun. Karena masih pagi jadi serial kartun masih ada.

Jam sudah menunjukkan angka 8 dan sudah satu jam mereka masih di ruang keluarga menonton kartun spons kuning. Namun tak lama bibi datang dan mengatakan bahwa makanan sudah siap dan menyuruh mereka untuk segera ke ruang makan.

"Ayo Bang ke meja makan. Aksa juga pasti udah laper." Ajak Reno.

Lalu mereka berjalan menuju meja makan. Aiden pun lebih memilih mengendong Aksa ala koala dan tak memakai kursi rodanya. Biarlah Aiden mengendong tubuh munggil Aksa yang sekarang terasa sangat ringan sekali, dan itu membuat baju pada bagian pundaknya basah terkena air liur Aksa karena kepala Aksa yang bersender lemah dipundaknya dengan mulut Aksa yang otomatis juga ikut menempel di bahunya. Namun Aiden tak masalah,ia bahkan tak merasa jijik dan menganggap hal itu biasa.

Sesampainya di meja makan Aiden mendudukkan bokongnya di salah satu kursi yang masih kosong. Aiden juga membenarkan letak duduk Aksa dalam pangkuannya agar Aksa merasa nyaman. Tangan kiri Aiden menahan bobot tubuh Aksa sedangkan tangan kanannya kini sedang mengaduk aduk bubur Aksa agar tak terlalu panas.

Saat dirasa bubur Aksa yang sudah cukup dingin Aiden lalu mengambil sedikit bubur tersebut dan mendekatkan ke mulut kecil Aksa.

"Aksa makan dulu ya. Abang tau kalau Aksa paasti udah laper."

Aksa ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt