Seorang wanita menatap nanar foto pernikahannya. Sudah berjalan empat tahun tapi mereka belum di karuniai momongan. Itu karena suaminya tidak bisa memberikan keturunan. Saat istrinya memberikan ide untuk mengadopsi anak, di tolak mentah mentah. Alasannya karena ingin anak dari rahim istrinya. Wanita itu mendesah pelan.
Sementara sang suami tengah duduk santai di sebuah kafe dekat salah satu universitas terkenal di Seoul. Menyesap wine yang sudah dia pesan sembari menunggu seseorang. Dia tersenyum lebar setelah seseorang yang dia tunggu berjalan ke arahnya. Jangan lupa dia rentangkan tangannya berharap orang yang dia tunggu mau memeluknya. Tapi sayang orang itu lebih memilih duduk di depannya sembari mendengus.
"Apa pria tua itu tidak mengirim uang lagi? "
"Tidak, makanya aku mau bekerja sama dengan mu"
"Kita saling menguntungkan brother"
Yang di ajak bicara hanya mendengus sebal. Sebenarnya tidak tau apa yang ada di dalam pikiran pria yang ada di depannya saat ini. Dia sangat tampan, harta? Jangan tanya... Istri cantik. Iya istrinya sangat cantik,istrinya adalah seorang ceo brand ambasador terkenal. Tapi ini kenapa malah seakan akan menjual istrinya pada pria playboy.
"Aku sudah menulis cek nya, tinggal kamu cairkan. Aku belum bicara sama istriku tentang masalah ini. Dan.... Ku peringatkan sama kamu, jangan mengungkap identitas kamu di depan istriku. Semua itu tertulis di surat perjanjian kita"
"Iya aku ingat, aku tidak mungkin melupakan setiap poin yang kamu tulis Tn kim, termasuk membuat tanda kepemilikan di tubuh istrimu karena... Dia hanya milikmu"
"Good job brother... Senang bekerja sama denganmu... Istriku cenderung wanita keras kepala, dia tidak segan memukul lawan bicaranya kalau sedang emosi. Dan... Kontrak ini akan berakhir saat istriku sudah hamil"
"Iya Tn kim, tenang saja, aku akan membuat istri Anda cepat hamil"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
