𝟝

13.4K 2.2K 488
                                    

Sembari sedikit merapikan kamar nya, [Name] kini mendengarkan penjelasan Kuroo yang duduk disamping Kenma dan menyeruput sirup jeruk miliknya.

Kuroo bilang, saat itu ia tengah mengekor pada Kenma memasuki gimnasium Nekoma. Namun entah bagaimana, bukan pemandangan net yang ia lihat. Tapi justru bilik perempuan yang penuh dengan wajah seseorang.

Ya. Bilik [Name] memang terlihat sekali sisi otaku nya. Poster anime ataupun sekedar manga hitam putih menjadi wallpaper kamarnya.

Belum selesai Kuroo bercerita, tiba-tiba saja ada goncangan yang mengejutkan mereka. Seperti gempa, namun hanya berlangsung beberapa detik saja.

Tak sempat berlindung, posisi mereka serempak hanya untuk menutupi kepala mereka dengan tangan.

"Earthquake?! I think we have to go out! It's not save here."
("Gempa?! Kurasa kita harus keluar! Tak aman disini.")

Tak menggubris perkataan [Name]. Tsukishima justru menyipitkan matanya. Menoleh kearah jendela kamar [Name] yang tepat berada di samping nya, ia menatap udara diluar. Ada yang janggal batin nya.

Terlihat sebuah benda melayang disana, hitam & sedikit keabuan. Entahlah semacam burung jika di perhatikan. Benar memang, hanya saja burung itu tak bergerak sama sekali. Layaknya terhenti di udara.

[Name] mengikuti arah pandang kelima laki-laki yang tengah menatap Tsukishima sedari tadi, lalu ia pun menghampirinya.

Sontak gadis itu dibuat terkejut untuk kesekian kalinya. Pandangan nya kini berkeliling, dan mencari tahu kejelasan apa yang tengah terjadi saat ini. Bahkan ia lihat anak tetangga nya tengah bermain lompat tali di lapangan samping rumah nya, namun tak kunjung menapakkan kakinya ke tanah. Tak ada gravitasi. Semua benar-benar berhenti bergerak.

[Name] menggapai ponsel nya, melihat jam di sisi kiri panel notifikasi nya. Harusnya ini sudah hampir setengah 4 sore. Melihat detik nya yang tak kian bertambah, membuat nya semakin yakin. Kalau waktu. Telah berhenti.

Kecuali, untuk mereka berenam.

"The time has stopped."
("Waktu telah berhenti.")

Tak tahu apa sebabnya membuat wajah [Name] seketika pucat pasi. Keadaan yang semakin rumit membuat kepalanya seakan berputar dan lututnya melemas, hingga membuatnya seketika terduduk di lantai.

Ini kiamat? Ya Tuhan dosa ku masih bejibun. Nonton boku no hero aja belom kelar.

"Are you okay? We can't just standstill like this. Do you have a clue?" -Tsukishima
("Kau baik-baik saja? Kita tak bisa diam saja seperti ini. Kau punya petunjuk?")

"Ha?"

Linglung. [Name] setengah tak sadar ketika Tsukishima bertanya padanya. Ia hanya mengernyitkan dahinya. Heran, Tsukishima ternyata bisa berbahasa inggris juga. Bukan sesuatu yang aneh sebetulnya, sebab Tsukishima memang salah satu murid yang tergolong pandai di Karasuno.

Si garem bisa ngomong inggris? Kenapa ga daritadi ferguso?

"Ka-kaeritai ..." -Bokuto
("A-aku ingin pulang ...")

"Daijoubu desu ka?" -Kenma
("Kau baik-baik saja?")

"Douzo." -Kageyama
("Silahkan.")

Kageyama menyodorkan gelas nya yang sudah ia isi sirup jeruk tadi pada [Name].

"Makasih.."

Kageyama mengangguk sok tahu, seakan mengerti. Tatapan nya kini fokus. Ternyata bukan hanya voli yang ada dipikiran nya. Dalam situasi seperti ini ia bisa serius juga.

ISEKAI Portal || Haikyuu X ReaderWhere stories live. Discover now