GAME OVER [On Going]

Prolog

"Oh jadi selama ini lo cuman jadiin adek gw taruhan ia!?" Bentak azka kepada dua pria didepannya

"Ia gw cuman jadiin adek lo taruhan tapi gw sadar kalau gw udah jatuh cinta sama dia" ucap Ervan yang dipenuhi dengan penyesalan

Entah pergi kemana gio yang menyebabkan situasi seperti ini.

Amarah azka sudah memuncak dan langsung memukuli Ervan tanpa berhenti.
Bukh "Ini buat lo yang sudah jadiin adek gw bahan taruhan lu" Melayangkan pukulannya tepan di areah pipi Ervan

Bukh "Ini buat lo yang udah permainan perasaan adek gw"

Bukh "Dan ini.. " Belum sempat melanjutkan kalimatnya sebuah pisau tertancap di bagian perut azka.

"Bang az.." Belum sempat melanjutkan kalimatnya ervan sudah terbaring tak sadarkan diri

***

"Bawa dia, dan dia biar gw yang urus" Katanya pria itu.

Beberapa orang suruhannya menggendong ervan masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan tempat tersebut. Kini tersisa pria misterius dan azka.

Perut azka tak hentinya mengeluarkan dara dan pisau itu masih setia tertancap di perutnya.

Pria itu Memposisikan dirinya sejajar dengan posisi azka yang sudah tak bernyawa itu. "Permainan dimulai" Tersenyum sinis lalu Mencabut pisau yang dipenuhi dengan darah.

Pria itu melangkah pergi dan menaiki motor sport nya. Tanpa ia sadari seorang gadis dengan rambut dikepang dua, kacamata besar sudah memperhatikan mereka sejak awal.

Gadis itu duduk dan memangku kepala azka. "Bang azka,,, bang ayo bangun" Memeluk sosok azka yang tak lagi bernyawa. Air matanya terus saja mengalir tanpa henti.

"Bang azka gak boleh ninggalin aku" Mengusap air matanya yang terus mengalir di pipinya "Bang azka udah janji gak akan perna ninggalin ella,, bang azka ayo bangun" Lanjutnya.

"Abang tenang yah ella pastiin bakal balas perbuatan ervan" Mengusap air matanya. "Nyawa dibayar nyawa, tunggu gw dipermainan lo Ervan Anderson" Lanjutnya.

Next gak?