Special Chapter (Part 1) - 2012

212 18 0
                                    

Pertama Bertemu

30 Februari 2012, Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa

"Ribet juga nih konsepnya" kata Dimas pelan

"Gapapa lah Dim. Siapa tau beneran pecah acaranya", bela Iyas, salah satu staff department olahraga BEM Dimas

"Menurut gue nggak masuk sama objektifnya"

"Ya Allah pak Ketu kaku bener mikirnya. Ini kan acara hura hura. Eh btw lo udah maghrib Dim"

"Udah Yas, ini kan udah jam 7 lebih"

"Ya allah demi apa jam 7, gila gue belum sholat. Gue sholat dulu ya Dim"

"Oke"

Iyas meninggalkan ruangan dan Dimas masih terdiam seraya mengernyutkan dahinya melihat presentasi ini. Saat ini Dimas sedang menghadiri sebuah open tender acara musik yang diselenggarakan BEM universitasnya. Meskipun bukan BEM fakultasnya, tapi passion Dimas di musik membuatnya sering hadir di acara musik apapun, tanpa melihat siapa penyelenggaranya. Jadi untuk tahu konsepnya, perlu rasanya bagi Dimas hadir di open tender ini. Selagi Dimas ada waktu.

"Gue setuju kok sama lo", terdengar sebuah suara yang tidak terlalu familiar di telinga Dimas.

Seorang cewek berbaju biru tua, celana jeans, rambut diikat dan menggunakan kacamata melihat Dimas sambil tersenyum. Cewek ini pun melanjutkan "Iya, sayang kalau acara kayak gini heboh di konsep. Tapi yang ngisi nggak jelas."

"Iya bener-bener. Mending dibenerin konsep talent scoutingnya nggak sih jadi yang perform nggak asal. Objektifnya kan mau showcase talent yang kampus kita punya ke pihak eksternal", ujar Dimas yang cukup tertarik dengan arah pembicaraan ini.

"Iya. Sama mending budgetnya buat cari sound system plus sound engineer yang bagus"

"Nah setuju gue! Hahaha akhirnya ada yang paham maksud gue"


Mereka berdua tersenyum.

"Dimas", kata Dimas menjulurkan tangan kanannnya dan mengajak cewek ini bersalaman

"Tau kok gue. Kabem Teknik kan? Gue Aruna", kata Aruna sambil menjabat tangan Dimas

"Wakilnya Akmal?"

"Bukan, koorkem*nya"

Keduanya tersenyum seraya mengangguk pelan dan melanjutkan untuk menonton presentasi sampai akhir. Sesekali mereka juga memberikan komentar dan juga bertanya sebagai floor.

*koorkem: Koordinator Kemahasiswaan



_____

Nasi Padang

23 April 2012, Perpustakaan Pusat

Terlihat Dimas sedang serius dengan laptopnya di meja panjang perpustakaan pusat.

Aruna yang baru aja menyelesaikan acara BEMnya di lantai paling atas, melihat Dimas duduk sendirian dengan muka yang amat sangat serius. Aruna pun berjalan menghamipir Dimas.

"Dim?"

"Eh Run!"

"Ngapain lo disini? Nugas?"

"Iya"

"Jauh banget sampe ke perpus sini? Nggak di FT aja?"

"Enggak Run, kebetulan ada buku yang gue butuh, kata Paul ada disini bukunya."

"Udah nemu bukunya?"

"Udah nih Alhamdulillah"

"Terus kok lo kayaknya mumet banget"

Home (Park Sungjin)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz