Chapter 10

183 17 0
                                    

Campus Jazz Festival 2020

"Kak Run, gitar lo yang item gue tuning ya. Tadi gue cek kayaknya ada yang aneh" kata Panji kepada Aruna

"Boleh Ji, menurut gue itu senar udah buluk banget aja sih jadi mau di tuning kayak apa juga hasilya sama aja hahaha. Tapi nggak ketara kok jadi nggak papa lah"

"Oalah oke kak. Tapi gue cek ajalah gapapa, masih 1 jam lagi kan manggungnya?"

"Yup"

"Ini start dari F kan kak?"

"Iya, endnya f juga kok. Ini buat 3 lagu aja. Mostly gue pake gitar yang coklat yang tuningnya E"

"Okelah kalau gitu. Gue coba aja ya kak"

"Iyaa silahkan"

Runa tersenyum melihat Panji. Anak magang di kantornya yang selalu diikutkan di semua acara manggung rintik.hujan. Alasannya simply karena dia jago banget masalah teknis musik. Suka gatel sendiri kadang-kadang kalau tuningnya (untuk alat musik apapun) nggak pas.

Ngeliat Panji ngotak ngatik gitar akustiknya membuat Aruna dejavu. Perasaan dia tiba-tiba nggak enak.

**

17.00

"Yuk, kumpul", ajak Aruna kepada semua membernya dan tim backstagenya 

"Yuk mariii duuuh deg-degan", ujar Monic berisik seperti biasanya

"Nape lagi ini orang", kata Astrid yang otomatis annoyed kalau Monic udah bertingkah

"Cuy ini dedek-dedek semua yang nonton tadi gue liat gemes banget"

"Lo jangan tiba-tiba high note sama adlib ya demi di notice dedek-dedek"

"Loh kenapa?" kata Monic sambil cemberut 

"Ya kitanya shock ntar terus malah berantakan mainnya"

"Udah-udah, mon, kalau mau adlib boleh, tapi jangan kebanyakan ya. Nanti orang bingung kok lagu kita nadanya berubah semua", kata Aruna menenangkan Monic

"Iya iya..."

"Oke kalau gitu, yuk sini kumpul semua kita do'a dulu. Kita berdo'a supaya semoga hari ini dilancarkan, makin banyak orang yang kenal dengan musik kita, dan yang terpenting untuk orang yang nonton kita hari ini, baik sengaja atau nggak sengaja, semuanya happy. Oke do'a sesuai kepercayaan masing-masing ya, berdo'a dimulai", ujar Aruna

"Sip, semua relaks, jangan tegang. Mereka mostly junior-junior kita, dan lagi puyeng sama UTS. Jadi kita ada disini untuk buat mereka happy dan istirahat sejenak, at least untuk 2 jam kedepan. Oke?"

"Siap bosku"

"Oke, apa nih tosnya" tanya Dhita 

"Gue tau! Karena rada mendung, kita bilang 'jangan hujan' ya!", kata Astrid

"Oke"

Semua member dan staff berkumpul. Semua mengumpulkan tangannya di tengah untuk melakukan tos yang biasa dipimpin Aruna.

"rintik.hujan?"

"Jangan hujan!" disambut dengan tawa mereka dan pelukan tanda menyemangati satu sama lain.

Semua menaiki panggung Campus Jazz Festival sore itu. Sebetulnya semenjak beberapa jam sebelum manggung, perasaan Aruna masih nggak enak, tapi melihat crowd yang antusias dan cukup ramai membuat Aruna cukup happy dan juga tenang.

Sekitar 4 lagu telah dinyanyikan, namun Aruna masih merasa gelisah. Sampai akhirnya masuk ke lagu Mentari. Ini merupakan lagu kesukaan Aruna dari semua lagu yang pernah ia buat. Rasa gelisah Aruna pun berkurang saat menyanyikan lagu ini.

Home (Park Sungjin)Where stories live. Discover now