∞ siapa suruh jatuh cinta?

13.7K 988 37
                                    

Tanah masih menjadi pijakanku berdiri, langit gelap masih menjadi penanda datangnya malam, debu masih menjadi salah satu sumber alergiku. Intinya; tak ada yang berubah setelah kamu pergi.

Begitu pula dengan hatiku. Pemiliknya masih selalu kamu.

Kamu, seseorang yang gemar mempermainkan rasa.

Dan aku, seseorang yang pandai mengingkari hati.

Hujan pun masih membuat seluruh tubuhku basah kuyup, bulan pun masih menjadi alasanku menyukai malam, angin pun masih membuat tubuhku menggigil kedinginan. Intinya; tak ada yang berubah jua setelah kamu kembali lagi.

Yang berubah hanyalah kamu, dan hatimu.

Kamu, tidak sekalipun melirik ke arahku lagi.

Dan aku, yang hanya bisa meringis karena rindu.

Apakan ini adil? Kamu terlihat baik-baik saja sementara aku sama sekali tidak baik-baik saja.

Seandainya aku memang harus benar-benar melepas kamu, dan memerlukan waktu yang sangat lama untuk melupakan kamu, tolong... tolong perlambatlah proses tersebut. Hingga aku siap. Hingga hatiku ini cukup tangguh untuk menghadapi proses panjang yang pahit tersebut. Yaitu, mengosongkan hatiku yang hampir penuh oleh namamu.

Tanah, langit gelap, debu, hujan, bulan, dan angin.

Ketika aku menengadahkan kepala memandang bintang...

Mereka seolah meremehkanku sambil berkata,

"Siapa suruh jatuh cinta?"

Word VomitWhere stories live. Discover now