07|| you are the only one

937 164 19
                                    

Aku mengamati Dino yang sedang bersama dengan seorang cewek berambut lurus sebahu, berbadan mungil dan berwajah ayu di dekat koperasi. Mereka tampak asik mengobrol. Sesekali mereka tertawa entah karena lelucon siapa. Aku jadi penasaran, apa mungkin itu yang namanya Ika?

Kugigit jempol tangan kananku. Bagaimana bisa Dino dengan mudahnya mendekati dan didekati cewek-cewek cantik? Sedangkan aku, satu cowok pun tak ada yang mendekat. Apa aku seburuk itu?

"Lova!"

Teriakan itu membuatku terlonjak kaget. Segera aku berbalik. Kudapati Lissa dan Nola berdiri di belakangku dan menatapku nyalang. Mereka berdua tampak kesal.

"Hai," sapaku hati-hati. "Kalian belum pulang?"

"Lo ngerjain kami kami berdua, ya?" tanya Lissa.

"Ha?" Aku memandangnya bingung. Tak mengerti maksud perkataannya.

"Jangan mentang-mentang kami berdua suka gosip, terus lo seenaknya nyebarin berita bohong ke kami."

"Nggak manusiawi itu, Lov."

"Bentar deh, bentar. Kalian lagi ngomongin apa, sih? Gue beneran nggak paham," kataku memandang mereka berdua bergantian.

Lissa dan Nola saling memandang. Yap, mereka melakukannya lagi. Saling berkomunikasi lewat tatapan. Aku sungguh tak tahu apa yang sedang mereka berdua pikirkan.

"Ini soal Dino dan Ika," ucap Nola.

Seketika aku tersenyum lebar. Akhirnya ada kabar tentang si misterius Ika. "Kalian udah tahu siapa Ika? Yang mana? Itu bukan?" tanyaku bertubi-tubi seraya menujuk cewek yang masih mengobrol dengan Dino.

"Berhenti ngerjain kami, Lova," kata Lissa mendengus kesal.

"Ngerjain apa, sih?" Aku mengernyit bingung.

Lissa dan Nola terlihat mengamatiku dengan sungguh-sungguh. Lalu mereka berdua saling melirik.

"Gue mohon berhenti gunain telepati," kataku kesal sendiri. "Jadi gimana dengan Ika?"

"Sepertinya Lova beneran nggak tahu apa-apa, deh," ujar Lissa yang membuat Nola mengangguk.

Sekarang gantian aku yang mendengus kesal. Ya, tentu saja mereka mengabaikanku.

Nola mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya. Tangannya sibuk mengotak-atik benda itu. Sampai akhirnya ia menyerahkan ponsel itu kepadaku. "Nih, Ika teman kencan Dino," katanya.

Aku menerima ponsel tersebut dengan jantung berdegup kencang. Aku tak menyangka Ika dapat membuatku sedeg-degan ini.

Kuamati foto yang terlihat diambil secara diam-diam pada ponsel Nola. Dalam foto itu terdapat dua orang cowok sedang mengobrol di depan sebuah poster film. Salah satu cowok tersebut adalah Dino. Dan cowok yang satunya lagi adalah kakaknya.

"Mana Ika?" tanyaku bingung memandang Lissa dan Nola bergantian.

"Ya itu si Ika. Gue dapat foto itu dari Ristia, anak kelas X yang kemarin kebetulan ketemu sama Dino di bioskop. Ristia bilang Dino ke bioskop bareng sama cowok, bukan cewek. Dan setahu gue, cowok yang di foto itu adalah kakaknya," jelas Lissa panjang lebar.

"Mereka berdua doang?"

Lissa dan Nola mengangguk bersamaan.

"Serius?"

You Are The Only OneWhere stories live. Discover now