Part 14 | San Fransisco

2.5K 244 6
                                    

Surogacy Mom
Chanyeol × Baekhyun

Semua akan baik-baik saja, jangan teteskan airmata

Happy Reading Love !

Chanyeol Point Of View

Semenjak aku membawa istriku kembali kerumah, aku memberikan dia perhatian yang exstra. Selain itu aku juga sudah mengadopsi seekor anjing hitam kecil yang ribut agar bisa bermain bersama baekhyun dirumah.

Tentu saja itu agar membut baekhyun, benar benar pulih dari dukanya.

Aku membuat rumah seramai mungkin agar tidak ada sedikit celah pun untuk baekhyun menyendiri dan bersedih.
Anjing yang lincah dan gesit itu pun cukup untuk membuat baekhyun sibuk mengurusi kami berdua.
Agar baekhyun tidak punya waktu untuk menangis diam diam.

Semuanya untuk baekhyun, tapi aku tau ini tidak akan berjalan begitu lama.
Mungkin dua atau tiga tahun lagi hal yang sama pasti akan terulang kembali.

" sayang, sini duduk sampingku sebentar " ucapku pada baekhyun.
Jari tangan baekhyun tidak pernah berhenti mengelus bulu hitam halus toben yang mulai tertidur di pangkuannya.

" sebentar chan, lihat dia bangun lagi " baekhyun mengerucutkan bibirnya kebawah, usahanya sia sia sedari tadi menidurkan seekor anjing.

Toben berlari dari pangkuan baekhyun menuju taman, mengonggongi apapun yang dia lihat. Bodoh tapi menggemaskan.

" ada apa chan? Aku sedang tidak ingin movie time, aku malas menonton " balas baekhyun. Kepalanya diletakkannya diatas pahaku dan ditutupnya matanya rapat.

" mengantuk ? " tanyaku.

" tidak, hanya tidak mau melihat wajah sumiku yang jelek "

" aw " dia mengeram kesakitan saat aku mencubit pelan hidungnya karena berani beraninya menghinaku. " kau memang jelek sayang, terima lah kenyataan "

Aku membuang wajahku dari pandangan baekhyun berpura pura marah padanya, " sungguh sayang, aku hanya bercanda. Kau adalah pria tertampan didunia ini.
Itulah sebabnya aku mencintaimu. Camkan itu, " baekhyun melingkarkan tangannya di pinganggku dan kemudian menatapku.

" tadi mau mengatakan apa sayang ? " wajah baekhyun mulai terlihat serius mungkin dia heran karena aku memanggilnya tiba tiba.

" kita akan pindah ke luar negri untuk waktu yang lama, aku memilih menjalankan cabang bisnisku disan- "

" aku tidak ikut " sudah kuduga.

" sayang, ini demi kebaikan kita semua "

" kau tau berapa banyak kenangan dalam rumah ini ? "
-banyak chan, tak terhitung. Apalagi kamar itu. " tunjuk baekhyun pada pintu putih disebelah kamar kami. Kamar Young Rae.

" karena itu, kau tau sayang. Karena itulah aku meminta kita pindah,
Kau akan selalu dihantui rasa bersalah begitupun aku, mari kita tinggalkan semua masa lalu dan menghadapi masa depan berdua "

" kau mau meninggalkan rae ? "

" bukan begitu maksudku sayang, kau harus berhenti memikirkan orang lain, kau juga harus memikirkan dirimu sendiri "

" kau suamiku, jika aku memikirkan diriku sendiri itu namanya aku egois chan " suara baekhyun memelan, dia benci dengan pembicaraan yang mengarah kesini.

" itu bukan egois, tapi realistis. "

Cukup lama aku meyakinkan baekhyun karena demi apapun juga, kita tidak bisa disini terus menerus.

" aku sudah bilang aku bahagia " baekhyun menggengam tanganku mengisyaratkan bahwa dia tidak ingin pindah dari rumah dengan sejuta kenangan ini.

" sayang, kamu hanya diam duduk dirumah, dan luka ini tidak akan sembuh jika kamu duduk seharian dirumah menungguku pulang, " kali ini baekhyun yang terdiam.
-baekhyun, tolong sayang. Sudah menjadi kewajibanku membahagiakanmu "

𝒮𝓊𝓇ℴℊ𝒶𝓈𝒾 ℳℴ𝓂  Where stories live. Discover now