Part 7 | Lost

2.4K 274 7
                                    


Surogacy Mom
Chanyeol × Baekhyun

Semua akan baik-baik saja, jangan teteskan airmata

Happy Reading Love !

Baekhyun Point of View

" Sayang, aku sudah lelah. Pulang yuk " ajakku. Padahal aku ingin jujur mengatakan bahwa perutku keram, tapi entah kenapa alasan lain yang keluar dari mulut ini.

" Sungguh? Baiklah. Apa sebaiknya kita minum kelapa muda dulu di sebrang sana ? " Tanya nya lagi.

" Tidak perlu, sungguh aku mau mandi saja "

Selama perjalanan kembali ke villa, hentakan Speedboat ini semakin membuatku tak sanggup menahan keram ini.

Kueratkan genggaman ku pada pinggang Chanyeol berharap sakitnya berkurang sedikit saja.

" Chan bisakah lebih cepat? "

Chanyeol melambatkan speedboatnya kemudian melirik kearahku,

" Sayang, apa ada yang sakit ? " aku mengangguk pelan sebagai jawabannya.
Chanyeol langsung melajukan speedboat dengan kecepatan tinggi tak tau bagaimana sakitnya aku menahan semua keram diperut ini.

Daratan sudah sangat jelas terlihat didepan mata tapi lambat laun muenjadi buram, entah ini pandanganku atau emang kami yang menjauh dari daratan.

oOo

Chanyeol Point of View

Dipunggungku mulai terasa beratnya tubuh baekhyun bersandar, dan aku yakin saat ini dia sudah tidak sadarkan diri.

" sayang bertahanlah demi aegi, "

Sedari tadi mulutku tak sekalipun berhenti melontarkan doa doa berharap segala sesuatunya baik baik saja.

Kugendong tubuh istriku sampai ke villa kemudian menelpon dokter, darah mengalir dari sela sela pahanya hingga menetes ke lantai.
Entah apa yang terjadi padanya, dan bila terjdi hal yang buruk sungguh aku tak akan bisa memaafkan diriku selamanya.

Hatiku terenyuh andai saja aku tak mambawa kalian pergi kesini.

Butuh waktu yang sedikit lama dokter datang ke sini, kuambil handuk basah kemudian membersihkan darah yang mengotori pahanya.

oOo

Sesudah dokter itu memeriksa keadaan baekhyun dia berdiri dari samping baekhyun dan membersihkan alat kedokterannya dengan alkohol.

" What happened ? "
/apa yang terjadi?/ tanyaku pada dokter itu tanpa melihatnya, atensi pengelihatannku sedari tadi hanya tertuju pada istriku. Baekhyun.

" I tried to stop the bleeding. "
/Saya sudah berusaha semaksimal mungkin menghentikan pendarahannya/ dokter itu memasukkan semua barang barangnya ke dalam tasnya kemudian berdiri tepat dihadapanku.

" pray to God that your baby will be strong, for the next eight months, but I believe they can. For While, Heera will stay here until you go home, she will make sure Mrs. Baekhyun is fine. thank you "
/berdoalah pada Tuhan supaya bayi anda kuat hingga delapan bulan kedepan, tapi aku percaya mereka mampu.
Heera sementara akan tinggal disini sampai kalian pulang, dia akan memastikan nyonya baekhyun baik baik saja. Terima kasih /

" I have to thank you, let me go ahead."
/saya yang harus nya berterima kasih pada anda, mari saya antarkan kedepan /

" it's okay, I can do it myself. Mrs, Baekhyun needs you more. goodbye "
/ tak apa, saya bisa sendiri tuan. Ny baekhyun lebih membutuhkan dirimu. Saya pamit /

Aku mendudukkan tubuhku tepat disamping tubuh istriku, matanya sembab dan hidungnya merah. Aku tak suka melihatnya sehabis menangis, sudah kukatakan tak akan pernah kubuat dia meneteskan air mata.

" sayang, maaf bila belum bisa menjadi papa dan suami yang baik untuk kalian. Mulai sekarang aku akan berusaha menjadi yang lebih baik lagi, sungguh aku berjanji " aku mengecup kening baekhyun kemudian mengelus pelan perutnya.

Malam hari ini aku akan tidur di sofa, aku tak ingin pergerakanku melukai malaikatku. Aku tak ingin kecerobohanku melukai mereka lagi, sungguh aku tak mau.

Malam berganti pagi, anehnya aku sudah diselimuti dengan selimut putih tebal.
Kulirik ketempat tidur baekhyun sudah tidak ada, berarti dia sudah bangun.

" sayang " panggilku.

" ah sir, madam baekhyun is beside drinking hot tea, do you want coffee? "
/ ah pak, buk baekhyun ada di samping sedang minum teh hangat, anda ingin kopi ? /

" make tea without sugar. "
/buat teh tanpa gula saja/ pintaku.

Aku menyusul baekhyun yang duduk sambil memainkan telepon nya dan memutar lagu ballad pelan.

" Pasang instrumental saja lebih baik sayang " kataku.

Baekhyun terkejud tapi tak memandangku, " kau marah padaku ? " tanyaku padanya perlahan.

" aku yang salah, kenapa harus aku yang marah chan ? Aku hanya tak sanggup melihatmu, sungguh aku tak pernah becus menjadi seorang ibu bukan ? "

Aku menarik tanggannya lalu menggenggamnya erat dan kuletak didadaku.

" jangang membuatku semakin bersalah sayang "

" seharusnya aku tau kau sudah lelah menjagaku, harusnya aku membiarkan mu tidur siang dahulu dan menunggu mu bangun kemudian pergi bersama sama saat kau benar benar sudah kuat, tapi aku selalu saja ceroboh " baekhyun meneteskan air matanya kemudian memandangku
- maafkan aku "

" baiklah aku memaafkan mu, dan maafkan aku juga sayang " sambungku

" kau bahkan terlalu baik untuk dimaafkan. Aku mencintaimu, "

" Aku mencintaimu lebih dari kau mencintai diriku "

" aku lebih "

" aku "

" ah baiklah, kau yang lebih mencintaiku "

Aku beranjak dari kursiku kemudian bangkit dan memeluknya, menciumi setiap wajahnya.

" selalu saja kau berhasil membuatku bertekuk lutut padamu " kataku.

" siapa suruh kau mencintaiku yang penuh dengan kekurangan ini " dia memandangku lekat kemudian mengecup singkat bibirku.

" Kau begitu sempurna, dimataku kau begitu indah "

To be Continue

Typo dimana mana 🙏🏻

𝒮𝓊𝓇ℴℊ𝒶𝓈𝒾 ℳℴ𝓂  Where stories live. Discover now