8. "Kakak"

12.1K 657 91
                                    

-Author Pov-

Rachel duduk menatap langit melalui jendela di sela-sela pelajaran sekolahnya. Pikirannya entah telah melayang kemana.

"Rachel!" teriak guru yang sedang menerangkan pelajaran.

"Eh.. I-iya bu?" balas Rachel kaget.

"Fokus." guru itu kembali melanjutkan pelajarannya.

"Psst..."

Rachel sedikit menoleh ke arah temannya.

"Kenapa?" bisiknya.

"Tumben ya bu Anggi nggak ngajar? Kita jadi diajar sama bu kepsek nih."

"Ah.. Iya juga.." Rachel menyadari sesuatu. Mungkin semua ini ada hubungannya dengan kejadian kemarin.

'Ih, jangan-jangan kak Vanesha galakin bu Anggi sampe bu Anggi jadi gamau berangkat sekolah nih.' batinnya.

Rachel memalingkan mukanya. Ia kembali termenung.

'Apa mungkin mereka semalem berantem? Cakar-cakaran atau jambak-jambakan gitu?' pikirnya.

Namun ia kembali menggelengkan kepalanya.

'Tapi kata kak Gaby, mereka semalem main. Mungkin bu Anggi kalah main PS sama kak Vanesha, jadinya ngambek terus gamau sekolah kali ya.' ia menghembuskan nafasnya sambil mengangguk-angguk beberapa kali.

***

Saat istirahat pun akhirnya tiba, Rachel dan kawan-kawannya langsung bergegas menuju kantin.

"Kalian pernah ciuman gak?"

"Uhuk.. Uhukk... Ehemm.. K-kenapa tiba-tiba bahas gituan?!" Rachel hampir menyemburkan es teh di mulutnya ketika mendengar pertanyaan dari salah satu temannya.

"Hehehe... Sebenernya... Aku pernah loh.." sontak Rachel membulatkan mtanya.

"B-beneran?" kaget temannya yang lain.

"Ri, kamu serius pernah ciuman?"

"Ssst... Jangan bilang-bilang tapi." kata teman Rachel yang bernama Airi tersebut.

"Selain sama mama kamu kan?" tanya yang lainnya.

Airi mengangguk.

"Emang kamu pacaran sama siapa, Ri?" tanya Rachel.

"Eh? Aku nggak pacaran kok.." jawab Airi.

"Ih gaboleh gitu. Masa kamu mau dicium sama orang yang gak kamu suka?"

Airi menggeleng, "enggak, enggak. Bukan gitu maksudnya. Jadi, yang cium aku tuh kakak aku~"

"Iiiih... Kirain pacar kamu." teman-temannya tampak kecewa.

"Kakak kamu tuh cewek juga bukan sih?" tanya Rachel yang malah jadi penasaran.

Airi mengangguk, "iya! Makanya aku mau. Kalo cewek sama cowok kan gaboleh juga."

"Hmm iya juga sih..."

"Aku malah baru tau loh, kalo Airi punya kakak. Udah kelas berapa kakak kamu, Ri?"

Airi meletakkan telunjuknya di dagunya, mencoba mengingat-ingat.

"Lupa ah, yang jelas kakak udah SMA." jawabnya.

"Ri, waktu kamu ciuman sama kakak kamu, apa yang kamu rasain?" tanya Rachel.

"Eh? Hmmm.. Apa ya? Waktu itu aku agak deg-degan sih, abisnya kakak keliatan cantik banget, apalagi kalo diliat dari deket. Bibirnya juga lembut. Aku suka!"

"Kamu sayang banget sama kakakmu?" tanya Rachel kembali.

Airi langsung mengangguk, "banget! Kakak baik banget sama aku soalnya. Sering beliin aku boneka, ngajak aku jalan-jalan, kasih aku jajan, terus kalo tidur aku pasti dipeluk sama kakak." jelasnya.

Rachel mengangguk pelan. Di saat yang sama, bel masuk pun berbunyi.

"Ah, udah bel nih. Buruan abisin makanannya, terus balik ke kelas." ajak temannya.

Rachel sedikit melirik Airi yang belum menghabiskan makanannya karena daritadi ia sibuk bercerita.

"Kalian duluan aja. Aku sama Airi nanti nyusul." ucap Rachel.

"Yaudah, duluan yaa!"

Setelah melambaikan tangannya, Rachel kembali fokus pada makanannya.

"Chel..." panggil Airi.

"Hmm?" balas Rachel dengan makanan penuh di mulutnya.

"Emang...kalo aku ciuman sama kakakku sendiri, aneh ya?" tanyanya.

Rachel terdiam, memori otaknya langsung memutar kejadian-kejadian di mana Vanesha menciumnya beberapa kali.

Setelah menelan makanannya, Rachel berkata, "nggak aneh kok. Bukannya malah lebih bagus kalo dicium kakak sendiri? Apalagi sama-sama perempuan kan?"

Airi mengangguk, "nah bener kan!"

"Um.. Ngomong-ngomong, kamu keliatannya deket banget yah sama kakak kamu." ucap Rachel.

"Yaa gitu deh.. Dari kecil aku sama kakak emang udah deket sih."

"Mhmm.. Gitu yah.. Ah iya, biasanya kamu ngerasa paling deket sama kakak kamu waktu kalian ngapain?"

"Umm.. Apa yah? Ah ya! Waktu mandi bareng!"

"Hah?!"

"Hm? Kenapa kamu kaget gitu? Wajar kali kalo mandi bareng sama kakak aku." ucap Airi polos.

"Eng.. Yahh.. Iya juga sih. T-tapi kan..."

"Ah, kamu dari dulu sama papa mu sih ya, makanya ga ngerasain enaknya mandi bareng sama kakak."

"Emm.. Kakak kamu nggak ngapa-ngapain kamu emangnya?"

Airi mulai menghabiskan minumannya. "Ngapa-ngapain gimana?"

"Err.. Pegang-pegang, misalnya? Atau.. P-pijit-pijit...?" ucap Rachel terbata. Wajahnya sedikit memerah.

"Engg... Ngga juga sih. Kakak cuma suka ciumin wangi aku. Dia suka ndusel-ndusel di leher aku doang kok."

Rachel sedikit menelan ludahnya. Ia berkedip beberapa kali, "em, yaudah. M-mending kita balik ke kelas aja kali ya daripada masih nongkrong di sini."

Airi mengangguk menyetujui Rachel. Mereka pun kembali ke kelas.

'Aku juga pengen punya kakak...' batin Rachel. Sekelebat sosok Vanesha terbesit di benaknya.

Rachel menggelengkan kepalanya pelan, 'tapi aku gamau punya kakak galak kaya kak Vanesha ih.' ia memasang wajah cemberutnya.

...

[A/n]

Vanesha nya ntaran aja yah. W kalo udah nulis Vanesha sama Rachel satu scene bawaannya pengen nulis 18+ mulu wkwk. Anyway makasih loh masih pada mau nungguin heheheh

See ya💕

GAP✅Where stories live. Discover now