( Part 12 )

3.2K 225 1
                                    

"Aksa naya?" panggil seseorang.

Mereka menoleh dan melihat metha yang berdiri bersama raka. "Nih temen gue yang gue ceritain kemarin"

Aksa tersenyum lalu mengulurkan tangannya "gue aksa" lalu dibalas oleh raka.

Nayara pun melakukan hal yang sama seperti aksa, ia bersikap seolah-olah memang ia baru mengenal raka pada saat itu. Di mata raka, nayara masih bagian dari segala hidupnya. Tetapi sayangnya, di mata nayara, raka hanya bagian dari masa lalu nya.

"Lo kenapa nay?" Tanya metha ketika melihat gelagat aneh nayara.

"Ah gapapa. Gue lagi datang bulan aja" balas nayara "Gue pulang duluan ya tha. Byee" nayara langsung menggenggam tangan aksa untuk pergi dari sana.

Raka menghela nafas. Kini ia hanya bisa memperhatikan nayara dari jauh saja.

Aku tahu ra, sebanyak apapun aku berbohong demi kebahagiaan kamu, tetap pada akhirnya yang menyakiti kamu adalah aku sendiri.

***

"Gue minta maaf" kata nayara.

"Buat apa?"

"Selalu ngerepotin lo"

Aksa tertawa, "wajar kok kalo lo datang bulan, kan lo perempuan"

"ini jaket lo gue laundry dulu ya"

Aksa mengangguk, "Santai aja nay. Lo masih bakal ketemu gue terus kok"

"Palingan kalau udah punya cewek, lo jadi makin jarang terlihat sa" ledek nayara.

"Kan elo ceweknya?"

Nayara memerah. Ia lupa kalau aksa bisa membalas perkataan siapapun yang justru membuat perkataannya jadi tidak bisa dibantah.

"Gue masuk dulu ya. Makasih sa" nayara buru-buru masuk kerumahnya. "Gue pulang ya nay. Jangan lupa makan!" Balas aksa

"Ada yang udah move on nih?!" Ledek visha sembari menyenderkan tubuhnya di dinding yang membuat nayara seketika terkejut.

"Apa sih bunda"

"Baguslah kalau kamu udah ada yang baru. Ngomong-ngomong dia udah nembak kamu belum?" Tanya bunda.

"Aku gak mau pacaran" final nayara.

Visha mengangguk. Ia sangat mengerti alasan mengapa nayara begitu takut untuk memulai cerita dengan orang baru.

"Oke, bunda ngerti. Tapi inget, Jangan tarik ulur perasaan orang ya nay, layang-layang aja mudah putus gimana perasaan?" Ledeknya.

***

Pagi ini menjadi neraka bagi cowok-cowok. Bagaimana tidak? Bu monik beserta guru-guru lainnya sudah berdiri tegak di depan gerbang sekolah dengan senjata perangnya, Gunting.

Niat siswa yang ingin mempunyai rambut gondrong terpaksa lenyap begitu saja. Termasuk aksa, rambut yang sudah menjadi incaran para guru itu tapi selalu saja gagal untuk di potong.

Entah aksa punya jurus seribu bayangan atau jubah harry potter yang membuat dirinya selalu bisa menghilang begitu saja saat ada razia rambut.

"Mana aksaniel mahatma?" Tanya bu monik yang baru saja masuk kelas.

"Belum dateng bu" ujar mereka.

"Anak itu kenapa selalu bisa menghilang pas ada razia rambut? Padahal saya gemes banget sama rambutnya" kata bu monik "eeehhh itu siapa yang ngumpet dikolong?!"

"Kiki bu!!" Teriak metha.

Kiki terpaksa berdiri dari kolong mejanya, padahal niatnya ia ingin kabur dari razia rambut. "Rese lo tha" kata kiki.

"RAMBUT KIKI PANJANG BU! POTONG AJA" ujar mereka serempak.

"Jangan bu! Ini harga diri saya lho bu!" Kata kiki "EH TELFON AKSA!"

"buat apaan lo nelfon sepupu gue?" Tanya metha.

"Buat nanya cara kabur dari permukaan bumi gimana?!"

"Heh. Kamu ni ya. Sini kamuuuu" kata bu monik lalu membuat ancang-ancang untuk memotong rambut kiki.

Terlambat sudah. Rambutnya sudah lenyap oleh tangan bu monik. Tentu hasilnya acakadul. Maklum, bu monik gak punya bakat dibidang itu. "Pelajaran buat yang lain ya! Jangan manjangin rambut lebih dari aturan" katanya lalu pergi.

"Bu monik emang harus belajar lagi buat motong rambut. Rambut lo abstrak banget sumpah ki" ledek aldo.

"AHH GUE NYESEL SEKOLAH HARI INI"

Nayara hanya tertawa melihat ekspresi kiki yang sedih melihat nasib rambutnya yang sudah tidak kebentuk itu.

~ting~

Aksaniel: pasti sekolah heboh karena ada razia rambut. Beruntung ya gue gak masuk. Gue harus terimakasih nih sama orang dalam. Bentar ya nai. Gue chat orda gue dulu. Hehe

Nayara hanya menghela nafas melihat kelakuan aksa. Tetapi ia tidak bisa berbohong, kalau sesekali ia terhibur dengan sikap nyeleneh aksa.

Ingat hanya sesekali. Aksa tetap lebih sering membuat dirinya kesal.

*****
Jangan lupa vote dan comment. Terimakasih banyak. Happy reading!✨❤️

AKSANAYARAWhere stories live. Discover now