( Part 5 )

3.6K 257 1
                                    

"Ternyata beneran belum pulang? Bareng gue aja yuk" ajak seseorang.

Nayara menoleh dan menemukan aksa yang memakai helm bersama motor ninja merah kesayangannya.

"Gue gak terima jawaban 'enggak' " sahut aksa ketika nayara baru saja ingin buka mulutnya.

"Ini udah gelap banget dan lo sendiri disini" kata aksa sembari memberikan helm cadangannya.

Nayara mengedarkan pandangannya. Ia tidak menyadari kalau ia sudah sendiri daritadi. Mau tidak mau nayara mengambil helm yang diberikan aksa.

"Gue duduknya gimana?!" Tanya nayara.

Aksa diam-diam tersenyum. Dan tentunya ia juga harus berterima kasih kepada metha karena telah memberi tahunya. "Duduk kayak biasa aja"

Nayara berdecak dan ia hanya berbicara ketika ditanya arah-arah untuk kerumahnya saja. Selebihnya ia diam. Nayara benar-benar ingin berpisah dengan aksa secepatnya.

Tetapi sepertinya langit tidak menyetujuinya karena dengan cepat langit menumpahkan tangisannya.

Hujan.

Aksa terpaksa berhenti di halte karena ia sudah basah kuyup termasuk nayara.

"Berhenti dulu ya? Deres banget soalnya" kata aksa.

Nayara hanya mengangguk.

Hening.

Di halte itu hanya ada mereka berdua dan mereka berdua pun tidak membuka topik pembicaraan apapun. Aksa menoleh kearah nayara yang sedang menggosokan kedua telapak tangannya tanda ia sedang kedinginan.

Aksa melepas jaket yang ia pakai dan memakaikannya ke nayara. Aksa meraih tangan nayara ke tangannya lalu menggosoknya.

"Percaya sama gue. Ini bukan modus. Gue cuma takut lo kedinginan dan jadi masuk angin aja" kata aksa.

Nayara refleks melepaskan tangannya, "makasih"

Hening lagi.

"Gue boleh nanya gak?" Tanya aksa.

Nayara menoleh.

"Gak jadi deh" kata aksa yang sukses membuat nayara berdecak.

"Pengen tau ya?" Ledek aksa.

"Gak"

"Serius nih? masa lo gak punya rasa kepo sih? manusia bukan? apa jangan-jangan lo beneran bukan manusia?!" Tanya aksa.

Nayara mengernyit "terserah lo deh sa"

"Oh iya pasti tadi di kelas sepi karna gak ada gue" ujar aksa.

"Lebih enak gak ada lo. Tenang, tentram damai sentosa" jawab nayara.

"apa iya?" Ujar aksa sembari memasang wajah sedihnya.

Nayara tersenyum tipis ketika melihat wajah sedih aksa. Nayara tidak tahu kalau aksa melihat senyumnya. Senyum yang membuat aksa menyadari kalau nayara memang mempunyai magnet tersendiri bagi aksa.

"Lo manis banget kalau senyum" celetuk aksa.

"siapa yang senyum?!" Sewot nayara.

Aksa tertawa, "gue gak ngerti deh. Kenapa ya gue suka banget kalau ngeliat lo lagi ngomel-ngomel"

Nayara diam. Hatinya meminta ia untuk tersenyum lagi. Tapi, otaknya berkata sebaliknya. "Mana ada orang yang diomelin malah suka"

"Ada"

"Mustahil"

"Ada naya.."

"Siapa?"

"Gue. Jadi gue suka bikin lo ngomel. Sekali-kali bikin orang seneng pahala tau nay"

"Yang ada darah tinggi gue"

Aksa tertawa "Hujannya udah mulai reda nih, pulang sekarang?" Tanya aksa.

"Iya, sekarang"

"Yaudah yuk. Jaket gue dipake dulu aja" kata aksa.

Aksa mengantarkan nayara sampai didepan rumahnya. Nayara turun dan memberikan helm yang ia pakai pada aksa.

"Jangan lupa mandi ya terus minum air hangat biar gak masuk angin" kata aksa.

"Lo juga" balas nayara ketika melihat wajah aksa sedikit pucat.

Aksa tersenyum, "gue pulang dulu ya nay"

Tugasku hanya sebatas mencintaimu, bagaimana perilakumu kepadaku terserah itu urusanmu. Karena mencintaimu adalah hak ku dan mencintaiku kembali bukan kewajibanmu.

*****

(Jangan lupa vote dan comment, terimakasih banyak. Happy reading!✨❤️)

AKSANAYARAWhere stories live. Discover now