28. Finaly

2.5K 160 19
                                    

     Hari ini adalah saatnya, dimana Kai akan kembali menemui Tuan Dam. Kai, Lisa dan Daniel baru saja turun dari mobil yang terparkir di depan rumah mewah itu.
     Kai mengambil alih Daniel dari gendongan Lisa. Lisa dan Kai berjalan memasuki rumah tersebut dengan tangan saling menggenggam satu sama lain. Ibu jari Kai mengelus punggung tanyan Lisa kala tangan yang lebil kacil dari miliknya itu sedikit gemetar.
Genggaman kedua tangan itu semakin menguat kala pintu utama terbuka. Dengan melangkah bersamaan keduanya memasuki rumah. Dari kejauhan dapat mereka lihat kalau Tuan Dam sedang duduk di sofa.

"GLANDPA~~"Pekik Daniel riang.

Tuan Dam melonjak kaget saat mendengar pekikan cucu semata
wayangnya. Beliau langsung menoleh kesumber suara.

Rahangnya mengeras dalam sekejap saat melihat siapa yang kini menggendong cucunya. Namun beliau berusaha setenang mungkin karena tidak mau membuat cucunya takut.

Kai menurunkan Daniel dan sikecil langsung berlari kearah kakeknya. Tuan Dam tersenyum dan langsung menggendong cucunya.

"lindu glandpa" kata Daniel.

"glanpha juga rindu baby Niel" Tuan Dam mengecup pipi Daniel.

"kenapa glandpa jalang kecana?"

"grandpa sibuk sayang"

"BABY NIEL!!" itu pekikan Sehun.

Daniel langsung menoleh kesumber suara dan tersenyum cerah.

"UNCLE THEHUN!!" Daniel segera turun dari gendongan kakeknya dan berlari kearah Sehun.

Sehun langsung merentangkan kedua tangannya dan memeluk keponakannya.

"kenapa bisa ada disini?" tanya Sehun setelah memberikan kecupab bertubi-tubi pada wajah Daniel.

"Niel kecini belcama mom dan dady"

Sehun menyerngitkan dahinya. " dady?"

"Ekhem" Kai berdehem pelan.

Sehun langsung melotot kearah Kai. Pemuda albino itu baru menyadari keghadian Kai karena saat ia masuk perhatiannya sudah tertuju pada mahluk mungin di gendongannya. Sehun beralih menatap Lisa.
Lisa tersenyum pada Sehun sekaligus memberi kode agar ia membawa Daniel.
Sehun dengan mudah menangkap kode itu.

"ingin bermain di taman?" tanya Sehun lada Daniel.

Daniel mengangguk dengan antusias. "mau......mau......mau"

Sehun tersenyum sebelum kemudian membawa Daniel keluar.

Dalam hati pemuda albino itu berdoa, semoga apapun tujuan Kai dan Lisa jika itu demi kebahagiaan mereka, Sehun berharap usaha mereka tidak akan sia-sia.

Sekarang tinggalah Tuan Dam, Lisa dan Kai. Ketiganya masih saling tatap.

"Kau melanggar perjanjiannya Lalisa Dam" akhirnya tuan Dam angak bicara.

"Lisa tidak melanggar perjanjiannya. Aku yang menemuinya." jawab Kai.

Tuan Dam menatap nyalang pada Kai yang dibalas tatapan tak kalah nyalang oleh Kai.

"jika tujuan mu kesini untuk meminta restuku, maka jawaban ku tidak akan pernah berubah."

Kai tersenyum tipis. "kali ini aku datang kesini bukan berjuang sebagai seorang kekasih yang meminta restu pada ayah dari kekasihnya, namun kali ini aku datang kesini sebagai seorang ayah yang ingin memerjuangkan darah daginnya beserta ibu yang melahirkan buah hati mereka."

Lisa terharu mendengarnya. Ia semakin mengeratkan genggaman tangannya pada tangan Kai.

Tuan Dam berdecih pelan. "seorang 'ayah' kau bilang? Ayah mana yang tak ada di saat lahir?"

Mrs. Doctor & Mr. Mafia  [ Lalisa & Kai ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang