Prolog

760 21 2
                                    

Kecerdasan otak yang Allah anugerahkan untuk Anne, tidak membuatnya menjadi tamak dan rakus. Sebaliknya, dia menjadi sosok yang tau bahwa apa yang diberikan untuknya akan kembali kepada sang pemberi. Ketulusannya mampu meluluhkan hati orang di sekitanya, energi positif yang dapat diserap dari dirinya membuatnya dicintai banyak orang. Terutama Lika, persahabatan mereka yang tidak diragukan lagi kedekatannnya. Dimana ada Anne, pasti ada Lika. Ketulusan hati Anne yang tidak pernah berfikir negatif terhadap orang disekelilingnya membuatnya harus masuk kedalam lubang hitam. Dia dihadapkan pada situasi yang tidak pernah ia bayangkan. Persahabatannya menjadi taruhan, cinta yang ia dapatkan pun harus rela ia lepaskan.

Dia yakin bahwa apa yang terjadi adalah kehendak sang kuasa. Sholat malam menjadi obat penyembuh untuk lukanya.

Kekuatan hati yang dimiliki Anne tidak melepaskan dirinya dari keterpurukan. Anne, seorang anak yang tidak pernah mengenal air mata, bahkan saat tersulit sekalipun ia mampu menutupnya dengan tawa khasnya.

Tapi tidak kali ini, bertubi-tubi masalah menghampirinnya, orang yang ia perjuangkan. Orang yang menjadi alasan untuk datang ke sebuah desa terpencil meninggalkan keluarga.

Menghempaskannya hingga jatuh tidak berdaya lagi bahkan untuk berpegangan berdiri pun dia tidak mampu. Kesendiriannya di desa itu membuatnya harus tau diri bahwa dia tidak punya siapa-siapa. Hidupnya yang memang terbiasa dengan keterbatasan membuatnya mampu lebih bersabar, itu lah yang menjadi nilai positif dari penantiannya selama ini. Berharap Lika akan berubah.

Tapi semua itu tidak berbuah dengan manis, tidak seperti apa yang ada dalam prediksinya. Hingga keadaan memaksanya memilih. Antara sahabat, keluarga, cinta dan karir.

Air Mata AnneWhere stories live. Discover now