[13] Don't Cry

102K 2.2K 16
                                    

Kalau dia gabisa buat kamu bahagia. Bolehkah aku maju untuk menggantikan perannya untuk membuatmu bahagia. Jika tidak bisa menggantikannya, bolehkah aku meminta izin sekali lagi hanya untuk membuatmu tertawa?

 Jika tidak bisa menggantikannya, bolehkah aku meminta izin sekali lagi hanya untuk membuatmu tertawa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


SELAMAT MEMBACA BAB TIGA BELAS

SEMOGA SUKA DAN MENYENANGKAN

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENT

TERIMAKASIH...

19 APRIL 2019.


***

Dari kejauhan, Senja yang melihat kejadian itu geram sendiri. Kedua tangannya terkepal dengan raut wajah yang sulit diartikan. Lama mengamati ekspresi wajah Rindu yang murung, diam tak berkutik saat Siti masih mengomelinya. Senja memutuskan melangkahkan kakinya kearah Rindu.

"Kan gue bilang juga apa, Rin. Dia itu cowok brengsek. Buktinya tadi jelas banget, deketnya sama lo tapi jadiannya sama cewek lain kan kampret banget! Harusnya lo tadi tuh ya kesana samperin kalo perlu kasih pelajaranlah ke kak Bintang kecil owok-owok itu. Tampar atau apa kek! Itu juga si Dini, gapunya urat malu kali ya udah tau kak Bintang itu gebetan lo masih aja diempat. Dasar lemper makan lemper! " Siti masih mengomel. Rindu yang di php-in dia yang kesal sendiri. Sahabat sejati memang selalu seperti itu, tidak peduli siapapun orangnya namun jika orang itu sudah membuat sahabatnya sedih, dirinya tidak akan terima begitu saja.

Rindu menghela nafas, "Yaudahlah Sit, biarin aja. Lagian kenapa sekarang malah lo yang kesel sih? Ayo ah anterin gue pulang sekarang daripada lo khotbah panjang lebar disekolah sampe subuh juga udah gak guna. " Kemudian menarik tangan Siti ke samping pintu mobil.

Baru saja, Rindu membuka pintu mobil hendak masuk namun ia urungkan niatnya saat tas sekolahnya ditarik ke belakang oleh seseorang membuat Rindu tersentak terdorong ke belakang.

Rindu berdecak kesal, mengapa hari ini banyak sekali yang membuatnya kesal, sih? Perasaan aprilmop kan udah lewat.

Rindu menoleh ke belakang, menatap garang orang yang menarik tas nya begitu saja. Senja tersenyum manis saat melihat ekspresi Rindu yang saat itu seperti akan memakan orang.

Senyum itu membuat Rindu menurunkan sedikit emosinya berganti menatap kesal Senja. Rindu berkacak pinggang, "Ngapain sih lo, narik-narik tas gue?! "ketusnya membuat Senja terkekeh pelan.

Siti yang tadinya sudah masuk mobilpun jadi ikut keluar mobil karena Rindu yang masih diluar. "Loh? Sensen, kok lo disini? Ngapain? "tanyanya heran Karena kondisi sekolah yang memang sudah sepi.

Senja memalingkan tatapannya kearah Siti, tersenyum tipis. "Nungguin calon masa depanku, Sit. "ucapnya seraya memalingkan kembali tatapan kearah Rindu. Mengedipkan sebelah mata kearah Rindu yang membuat Rindu secara tidak sadar jadi salah tingkah sendiri.

SENJA[SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang