[2] Siti Maemunah.

205K 4.5K 34
                                    

"Hidup itu berisi serangkaian kebetulan. Dan kebetulan ialah takdir yang menyamar"

"HEI LO YANG DISANAA!!!" Teriakan seseorang yang membuat Rindu menghentikan langkahnya. Rindu berbalik menatap dua orang cowok yang memakai jas almamater yang sedang berjalan kearahnya. Rindu menggigit bibir bawahnya sambil menggerutu dalam hati.

"Kalo di panggil kakak kelas itu jawab bukan diem aja." Sindir salah satu kakak kelas yang memakai topi merah dengan ketus. Cowok di sebelahnya, yang memakai kacamata, menyikut lengan cowok bertopi merah. Yang disikut hanya melirik sekilas kemudian menghembuskan nafas kasar.

Laki-laki berkacamata itu berdehem sebentar. Rindu yang sedari tadi menunduk,mengadahkan kepala ke atas. Menatap mata hitam legam dengan tatapan hangat yang terarah kepadanya.untuk beberapa saat Rindu merasa terpesona dengan paras laki-laki berkacamata di depannya.

"Kenapa lo masih disini, bukannya yang lain udah pada baris di lapangan?"ucap laki-laki berkacamata itu sontak membuat Rindu kembali kealam sadarnya.

"Eh.. iya kak,maaf tadi nganuu habis dari toilet."Alibi nya yang kemudian dibalas cibiran oleh cowok bertopi merah,namun Rindu tak memperdulikan hal itu. Sebenarnya sejak awal Rindu sudah tau bahwa pria bertopi merah itu memang sedari awal sudah tak suka dengannya, selalu menatap tajam dan berkata sinis padahal ia merasa tidak punya hutang kepadanya.

"Yaudah sana buruan ke lapangan. Jangan malah bengong disini!"ketus cowok bertopi merah lagi. Rindu mendengus sebal lalu berlari kelapangan, ia tak mau mendengar omelan kakak kelas bertopi merah yang galak tadi lagi.

Lapangan sekolah tampak sudah sangat ramai, kebanyakan dari mereka memakai pakaian putih biru,pakaian yang sama seperti yang Rindu kenakan. Rindu yang baru tiba di lapangan lebih memilih baris dibelakang. Alasannya simpel, ia malas harus berpanas-panas an di depan. Toh lebih enak dibelakang, ada pohon mangga yang besar yang membuat para siswa yang baris dibelakang jadi adem ayem tidak kepanasan. Salah satu cewek yang ada di sebelah Rindu menepuk pundak Rindu hingga membuat gadis itu menoleh.

"Hai.." sapanya kepada Rindu yang hanya disambut tatapan bingungnya.

"Lo Ngomong sama gue?"

Gadis yang memiliki rambut hitam sebahu itu kemudian tertawa. Rindu jadi makin kikuk. Memang ia bukan type orang yang mudah untuk berkomunikasi dengan oranglain,alasannya tak lain karena otaknya yang sering telat mikir alias lola dan sikapnnya yang cuek akan sekitar.

"Iyalah. Lo lucu deh, Btw kenalin nama gue Siti."jawabnya sambil mengulurkan tangannya. Raut muka Rindu datar, entah si Siti ini bisa ngeramal atau apa, dengan liat raut wajah Rindu yang datar ia memutuskan untuk menarik kembali tangannya. Namun diluar dugaan,sebelum Siti menarik tangannya,Rindu sudah lebih dulu membalas jabat tangannya sembari tersenyum. Kali ini ia tersenyum tulus. Bukan tulus yang penyanyi itu loh ya..

"Gue Rindu."

"Ha?"

"Kenapa?"tanya Rindu bingung melihat respond Siti.

"Coba ulang nama lo siapa."

Rindu mendengus. Ternyata masih tidak berubah, setiap kali ia menyebut namanya orang yang mendengar pasti akan bingung dan tidak percaya. Mungkin karena namanya yang aneh. Maybe.

"Nama gue Rindu. Lebih lengkapnya Kevarelina Mareyrindu."jawab Rindu yang hanya dib alas "Oh" oleh Siti. Menyebalkan memang ya, sudah bicara panjang dibalasnya Cuma Oh kan nyesek.

"Iya, lo sendiri namanya pendek amat Siti doang?"tanya Rindu balik. Yang ditanya malah justru melirak lirik ke kanan kiri dan depannya, si Siti ini sudah seperti detektif yang sedang ada project rahasia saja. Setelah dirasa aman, Siti membisiki Rindu sesuatu. Reaksi Rindu malah justru tertawa ngakak mendengarnya. Bayangkan saja Siti ini ternyata lebih aneh daripada dirinya. Punya wajah bulat,putih,mempunyai bola mata cokelat yang bagus, hidungnya mancung kaya arab,bibir tipis kaya barbie Eh malah punya nama SITI MAEMUNAH. Padahal mukanya lebih kaya anak Arab blasteran cina.

Dan sejak saat itu kedua nya mengobrol bersama dan menjadi akrab layaknya sudah bersahabat sejak lama.

Sahabat itu tidak dilihat dari seberapa lama kamu bersama dirinya. Namun seberapa nyamannya kamu saat ngobrol bersamanya dan dia bisa membuatmu tertawa lepas meskipun dengan lawakan kecilnya tanpa memikirkan ia baru kamu temui atau sudah lama bersama dengan dirimu.

***

Sebagian part sudah dihapus karena proses penerbitan. Info lebih lanjut PO novel Senja udah dimulai ya gaes.

Catat tanggalnya. 25 Desember 2021- 4 Januari 2022. Cuss diorder jangan sampai ketinggalan Peluk Senja Veris Novel🥰🥰

 Cuss diorder jangan sampai ketinggalan Peluk Senja Veris Novel🥰🥰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


SENJA[SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now