[25]. Say you won't let go?

110K 4.2K 215
                                    

Perasaan ku kepadamu mulai tumbuh secara perlahan. Awalnya suka, lama-lama sayang dan sekarang telah berubah menjadi cinta.

-oOo-

Jangan lupa puter lagu yang ada di multimedia yah❤️

Hari minggu, Pagi ini Vano tengah bersiap-siap karena hari ini dia akan mengajak Raisya berjalan-jalan.

Setelah menghabiskan waktu 15 menit untuk menuju rumah Raisya , akhirnya ia sampai didepan rumah gadis itu. Vano memarkirkan mobilnya dihalaman rumah gadis itu.

TingNong!TingNong! Vano memencet bel rumah Raisya dengan semangat.

taklama kemudian pintu terbuka menampilkan Tante Veni disana (Mama Raisya).

"Eh nak Vano, pagi-pagi udah kesini ajaa, kangen ya sama tante?" ucap Tante Veni dengan nada bercandanya.

"Yailah gue kangen sama anak lo tan! bukan sama lo!-_-" Batin Vano.

"Iya tante, Vano kangeeeeennnnnnnn banget sama Tante." ucap Vano dengan senyum terpaksa.

"Yaudah yuk masuk dulu."

Vano melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah Raisya. Rumah ini minimalis tapi berkesan megah, Rumah bercat putih-biru itu sangat memanjakan mata.

"Tante tinggal kekamar ya Van." ucap tante veni dengan senyum ramah diwajahnya.

"Iya tan."

taklama kemudian bik Lastri datang dengan tergopoh-gopoh.

"Mau minum apa den?" tanya bik Lastri, pegawai dirumah Raisya.

"Ga usah repot-repot bi."

"Gapapa den, air putih mau?" tanya bik lastri lagi.

"Kan udah Vano bilangin, gausah repot-repot buatin aja Vano jus Mangga trus dikasi susu kental manis coklat, biar tambah manis kayak bibi."

Bik Lastri yang mendengar itu langsung tersenyum.

"Apa aku emang manis yaa?" batin Bik Lastri.

Vano yang melihat Bik Lastri yang senyum-senyum pun mengerutkan keningnya.

"Bibik kenapa kok senyum-senyum?" ucap Vano yang menyadarkan Bik Lastri dari lamunanya.

"E-eh engga Den, yaudah bibik bikinin Jus mangga dulu ya buat aden" ucap Bik lastri lalu pergi menuju dapur.

Vano yang tengah bermain hp tak menuyadari bahwa Gadis cantik telah duduk disampingnya.

"Ekhemmm"

Vano bergidik ngeri mendengar suara batuk perempuan itu, Jangan-jangan Kuntilanak?? pikir Vano.

"Ekhemm"

mendengar suara itu lagi, Vano mulai membaca yasin mulutnya berkomat-kamit seperti orang yang sedang melafalkan mantra , mata Vano masih tertutup.

"Ghifari Elvano!"

Vano terdiam. "Lah kok kuntilanak tau nama gue?" batinnya.

'Dia'Where stories live. Discover now