[12]. Aku sayang kamu

118K 5.5K 150
                                    


Don't Forget to Vote and comment💜

-oOo-
*Line*

Raisya: Gue susulin lo skrg. Lo dmn?

SintaPratiwi: Di Mall kelapa indah starbuck ya sya. Naufal nya juga disini kok.

Raisya: Otw.

-oOo-

Raisya yang sudah sampai di starbuck pun langsung menghampiri Sinta yang sudah duduk dengan minumannya.

"Woi" ucap Raisya sambil menepuk bahu sinta.

"Anjir ngagetin aje buk" ucap Sinta "Sini duduk Sya" ajak sinta.

Raisya pun langsung menduduki kursi tepat disampin sinta.

"Naufal duduknya dimana?" tanya Raisya.

"Ituuu di pojokan sama kak Dinda" Jawab Sinta sambil menunjuk ke arah pojok dan disana terdapat Naufal yang sedang duduk sambil menatap kearah Dinda.

"Lah. Ngapain di pojok-kan?"

"Ya mana gue tau. Mojok kali" jawab Sinta dengan cengiran khasnya.

"Kamprett lu" ucap Sinta sambil menoyor kepala Raisya.

"Eh Sya! kayanya Naufal udah mau pulang tuh buruan ikutin!" ucap Sinta yang melihat Naufal dan Dinda meninggalkan tempat duduknya.

"Yaudah gue mata-mata in Naufal dulu yah. Lu mau pulang gak sekalian?" tanya Raisya.

"Gak hehe gue masih mau numpang wifi sya" jawab Sinta dengan cengirannya.

"Yeh ga modal lu" ucap Raisya lalu pergi mengikuti Naufal secara diam-diam.

-oOo-

Raisya pun mengikuti Naufal hingga motor itu berhenti didepan sebuah rumah yang mewah.

"Lah ngapain sih Naufal berhenti disini? ini rumah siapa coba?" tanya Raisya pada dirinya sendiri.

Raisya melihat Dinda turun dari Motor Naufal dan Naufal mencium pipi cewek itu sekilas lalu pergi.

"Anjir jadi ini rumahnya kak Dinda! ngapain juga Naufal nyium pipi Kak Dinda segala ini ga bisa dibiarin! gue harus nelepon Naufal Sekarang juga!" ucap Raisya.

-Sambungan telepon-

"Hai Fal!"

"Halo kenapa ?gue lagi dijalan ini"

"Bisa ketemu gak? ada yang mau aku bicarain nih fal."

"Taman  deket rumah lo gapake lama!"

"Oke!"

-sambungan telepon terputus-

-oOo-

Sesampainya di taman Raisya langsung menunggu kedatangan Naufal di sebuah bangku kecil di tengah taman.

"Sya?"

Raisya pun membalikan tubuhnya ke arah suara.

"Eh Fal! sini duduk dulu" ucap Raisya sambil menepuk-nepuk bangku disebelahnya.

"Ngapain ngajakin ketemuan?" tanya Naufal setelah dia duduk di samping Raisya.

"Tadi kamu kemana?" tanya Raisya.

"Belajar kelompok" ucap Naufal.

"Oh belajar kelompok sama siapa? dimana?" tanya Raisya lagi.

"Sama Devan sama Daffa." ucap Naufal kesal.

"Tadi belajar kelompoknya sampe jam berapa?" Tanya Raisya lagi berusaha membuat Naufa jujur kepadanya.

"Ini juga baru pulang."

"Belajar kelompok ada mantan yah?" tanya Raisya sambil tersenyum sinis.

"Gak ada lah, lo kenapa jadi bacot gini sih?" Ucap Naufal dengan nada tinggi membuat Raisya menundukkan kepalanya terdiam.

"Kamu kenapa sih ga mau jujur sama aku?" Lirih Raisya pelan.

"Jujur apa lagi?!" Ucap Naufal kesal. "Gue udah bilang kan sama lo, gue belajar kelompok!" Lanjut Naufal.

"Kamu jujur aja tadi kamu kemana?" Kata Raisya masih tak menyerah. "Aku itu pacar kamu atau bukan sih?" Lanjut Raisya dengan air mata yang sudah bercucuran di wajahnya.

Naufal menghembuskan nafasnya kasar. "Oke gue jujur. Tadi gue habis jemput Dinda kebandara dan jalan bentar sama dia."

Jantung Raisya seakan mencelos. Walaupun ia ingin Naufal jujur kepadanya, tapi saat lelaki itu mengatakan kejujurannya Raisya tetap saja merasakan sakit yang teramat dihatinya.

"Kenapa kamu jalan sama dia?" Tanya Raisya lagi dan sekarang ia mulai terisak.

"Sya please, jangan chilldish! Gue ga suka lo gini."

"Aku ga chilldish! Aku cemburu Fal , apa salah kalo aku cemburu sama pacar aku sendiri?" Raisya sudah tak tahan lagi menahan rasa cemburunya pada Naufal, ia menyayangi lelaki itu. Sangat menyayangi.

"Coba lo berfikiri dewasa, jangan kayak anak-anak gini deh. Cuman jalan doang cemburu. Lebay!"

"Tapi fal--" ucap Raisya terputus karena Naufal sudah memotong ucapannya terlebih dahulu.

"Udah deh yah! lu nyuruh gue kesini cuma mau bahas itu?!" ucap Naufal dengan nada yang tinggi.

"I-iya Fa-l." jawab Raisya sambil menunduk takut.

"Gapenting banget sih." Ucap Naufal lalu bangkit dari duduknya berjalan menjauh dari Raisya.

Raisya masih terus terisak ditempatnya, ia masih tak menyangka bahwa kekasihnya berbuat setega itu padanya. Ia telah berjuang demi Naufal, tapi mengapa Naufal malah bersikap seakan-akan lelaki itu tak menganggapnya? Apakah Raisya memang hanya pelampiasan bagi Naufal, ibarat sebuah film pasti ada pemeran utamanya dan Raisya sadar ia hanya menjadi pemeran pembantu dalam film itu.

Raisya memberhentikan Tangisnya saat melihat sebuah mobil mendekat ke arah Naufal Ketika Naufal berjalan menuju tempat pakir motornya yang berada disebrang jalan.

"NAUFAL MINGGIR!" Teriak Raisya yang tidak dipedulikan oleh Naufal,lelaki itu masin terus melanjutkan langkahnya.

Raisya bangkit dari duduknya lalu berlari kearah Naufal berusaha menyelamatkan lelaki itu.

"Naufal Awas!" teriak Raisya sambil mendorong tubuh Naufal ketepi jalan.

BRUKKKK! darah pun berceceran mobil itu menabrak seseorang.

Naufal membalikkan wajahnya saat ia mendengar bunyi yang sangat kuat, disaat ia sudah membalikkan wajahnya, ia melihat Raisya sudah tergeletak dijalan dengan darah yang berceceran.

Naufal berjalan menghampiri Raisya dengan khawatir. "Sya, bangun syaa!" Teriak Naufal sambil menepuk pipi Raisya berharap gadis itu membuka matanya.

"Syaa bangunnn!!" Teriak Naufal lagi, kali ini ia memegang pipi Raisya yang sudah bersimbah darah.

Raisya membuka matanya secara perlahan dan  mengenggam tangan Naufal yang berada dipipinya. "aku Sa-yang Ka-mu Fal" lirih Raisya terbata bata. setelah itu, gadis itu merasakan pandangannya menggelap. Terakhir kali dia merasakan ada seseorang yang menggendongnya.

-----------------------------------------

Hallo guys

chpter kali ini gimana rasanya membosankan kah? atau seru kah? Comment yha biar aku tambah semangat tq❤️
maaf juga kalo chpter ini pendek😂 soalnya tugas sekolahku lagi numpuk. next chpter insyallah aku buatin chpter yg panjang yah terimakasihh💛❤️

'Dia'Where stories live. Discover now