[6]. Jadian?

134K 5.9K 274
                                    


"Huh udah pagi aja" Ucap Raisya terbangun dari tidurnya sambil melihat jam di dinding nya.

"Anjirrrrr! udah jam 06.15 gua harus cepet-cepet nih udah mau telatt!" ucap Raisya lalu berlari kekamar mandi.

Setelah masuk kedalam kamar mandi yang berada di kamarnya ia terkejut karena air yang ada didalam bak mandi itu telah habis.

"Jirr! gue udah mau telat air pake segala habis segala!" ucap Raisya sambil memutar keran air bak mandinya.

Tetapi keran itu tak mengeluarkan air barang setitik pun!

"Masyaallah, cobaan apa lagi ini?! Baim ga kuat yaallah!" ucap Raisya dramatis.

"Ah bodo amat mending gue gausah mandi!" ucap Raisya sambil memutar kedua bola matanya.

"Eh kalo ga mandi pake minyak wangi bisa, lah kalo ga sikat gigi? ntar yang ada orang-orang pada pinsan nyium bau mulut gue!" ujar Raisya panik.

Aha! Raisya menemukan ide. "Sikat gigi aja pake air dispenser!" ucap Raisya sambil melangkahkan kakinya menuju dispenser kamarnya mengambil air untuk menyikat giginya, Setelah menyikat giginya ia langsung bersiap-siap untuk pergi kesekolah.

-oOo-

"Duh Vano lama banget sih jemputnya" Ucap Raisya yang sudah menunggu didepan rumahnya.

Tak lama kemudian Vano pun datang.

"Vanooo! lu lama banget sii!" Teriak Raisya kesal.

"Udah cepetan naik sya kita udah telat!" Ucap Vano sambil membukakan pintu mobil.

"Ma Raisya pergi dulu asslamualaikum" Teriak Raisya ke Mama yang sedang menyiram bunga.

"Waalaikumsalam . Hati-hati!" Teriak mama.

setelah itu Vano pun mulai menjalankan mobil nya.

-oOo-

"Van lu kok lama banget jemput gue" Tanya Raisya ketika ia sudah didalam mobil Vano.

"Iya, Maaf tuan putri tadi gue ada urusan" Jawab Vano. Ya, dia memang tadi mengurus izin untuk memakai lapangan dan membantu Naufal menyiapkan semuanya.

"Yaudah gue maafin, Eh Van lu tau gak sih Naufal ada urusan apaan?" Tanya Raisya.

"Ga tau" Ucap Vano datar. [Maaf sya gue udah bohongin lo".

"Hm iya deh" Ucap Raisya lemah.

-oOo-

"Sya jangan turun dulu" Ucap Vano sambil menahan tangan Raisya agar tidak keluar dari mobil. Lalu menutup Mata Raisya menggunakan kain Berwarna hitam.

"Duh ini apa-apaan sih?! kok mata gue ditutup? Gue ga bisa ngeliat bego" Uap Raisya kesal.

"Maaf Sya tapi gue cuma mau ngejalanin rencana kok" Ucap Vano sambil membuka-kan pintu untuk Raisya dan menggandeng tangan Raisya menuju lapangan.

"Ih ini mau kemana sih Van? Jangan macem-macem lo ya!" Ucap Raisya.

"Udah lo ikut aja" Jawab Vano dengan santai sambil mengarahkan Raisya menuju lapangan.

"Udah sampe sya" Ucap Vano.

"Ini dimana? pasti ini bukan di kelas gue kan?" tanya Raisya.

"Udah lu diem aja" Ucap Vano sambil memberikan kode untu Naufal supaya memulai rencananya.

"tes tes 1 2 3 Lagu ini gue nyanyiin buat Raisya Annisa Prameswari" Ucap Naufal lalu mulai memetik gitarnya dan bernyanyi.

Akhirnya akhirnya aku temukan
Wajah yang mengalihkan duniaku

"Ini kan suaranya Naufal?" Batin Raisya.

Membuat diriku sungguh-sungguh
Tak berhenti mengejar pesonanya
kan ku berikan yang terbaik
tuk membuktikan cinta kepadanya

Dia dia dia cinta yang ku tunggu tunggu tunggu
Dia dia dia lengkapi hidupku
Dia dia dia cinta yang kan mampu mampu mampu
Menemaniku mewarnai hidupku
Dia dia dia
Dia
Baiknya putihnya bidadariku
Cantiknya hiasi hari-hariku
[Dia Dia Dia - Afgan]

setelah Naufal selesai bernyanyi Naufal menanyakan kalimat yang membuat semua murid di SMA Tunas Bangsa yang melihat adegan itu Heboh. "Raisya Annisa Prameswari kamu mau gak jadi pacar aku?" tanya Naufal sambil mengampiri dan menggengam tangan Raisya berdiri ditengah lapangan ditemani Vano.

Vano pun membuka penutup mata Raisya.

"Na-Naufal?" Ucap Raisya terbata bata.

"TERIMA!TERIMA!TERIMA!" teriak semua murid yang mengelilingi lapangan.

Raisya pun menatap Vano , Raisya bingung disatu sisi dia ingin menjaga perasaan Vano tapi disisi lain dia juga Mencintai Naufal.

"Udah sya terima aja. Jangan pikirin gue" Ucap Vano tersenyum lalu meninggalkan Raisya dan Naufal di tengah lapangan.

Raisya yang bingung pada akhirnya menjawab "Iya Fal gue mau jadi pacar lo".

mendengar jawaban Raisya, Naufal pun memeluknya.

"Sweett!"
"Anjir gue juga mau digituin Naufal"
"Ayangg Naufal kok nembak Raisya sih" dan masih banyak lagi teriakan-teriakan siswi lainnya.

sedangkan Vano yang melihat itu dari tempat persembunyiannya hanya bisa tersenyum.

"Sekarang lo udah jadi milik Naufal sya, Berarti gue harus move on dari lu" Ucap Vano dalam hati

------------------------------------------

Hallo guysss!🤗🤗💖
gimana dengan chapter ini seru gak? jangan lupa Vote dan comment ya.

silahkan berbahagia duluu karena part selanjutnya bakalan ada Konflik😝

byee! Happy Reading!💖💖

'Dia'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang