[17]. Pengen sekolah

122K 4.5K 199
                                    

Don't forget to vomment💖

"Ma Raisya bosen dirumah sakit, Raisya mau sekolah lagi"

Mama Raisya yang tengah mengupas Buah-buahan pun langsung terkejut mendengar permintaan putrinya.

"Iya sayang, Mama tau kamu bosen. Tapi kalaupun kamu sekolah, kamu ga bisa tetep sekolah di sekolah kamu yang sekarang."

"Ma tapi Raisya ga mau pindah sekolah!"

"Tapi sekarang kamu udah ga bisa ngeliat sayang, Jadi kamu harus masuk sekolah berkebutuhan khusus" Jawab Mama Raisya sambil mengelus pelan kepala Raisya.

"Pagi Tante, Pagi tuan putri!" Sapa Vano yang baru masuk ke dalam ruang perawatan Raisya.

"Pagi juga Nak Vano"

"Morning too sahabat gue!" ucap Raisya bersemangat.

Vano tersenyum melihat Raisya yang sudah mulai bersemangat, Dia berniat untuk membantu Raisya agar dia tetap bersekolah tanpa harus pindah sekolah.

"Gini tante, Vano tadi ga sengaja denger pembicaraan Tante sama Raisya. Raisya ga harus pindah sekolah kok tante, Emang Raisya ga bisa ngelihat lagi tapi nanti misalnya guru nya lagi ngajar kan bisa direkam tante, Nah nanti di rumah tinggal di ulang ulang penjelasannya. Nanti biar Vano deh yang omongin ke om Taufan biar Raisya bisa tetep sekolah di SMA Tunas Bangsa ini tante kan om-nya Vano kepala sekolah disini, Nanti kalo misalnya ada ulangan atau apapun nah bisa diubah khusus Raisya pake tulisan Braille (*tulisan atau bacaan khusus tunanetra.)" ucap Vano sambil tersenyum tulus.

"Iya tante setuju kok. Makasih nak Vano" ucap Mama Raisya.

Raisya yang mendengarkan semua yang dibicarakan Vano dan Mamanya pun tersenyum senang.

"Wahh! Makasih yah Sahabat Kuuuu!" ucap Raisya sambil tersenyum menampakkan deretan giginya.

"Sama-sama tuan putri!"

"Btw, lu ga sekolah?"

"Sekolah kok. Gue pergi dulu ya udah mau masuk soalnya. Ntar pulang sekolah gue kesini lagi."

Raisya pun hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Tante, Vano permisi berangkat sekolah dulu ya."

"Iya hati hati dijalan nak." balas Mama Raisya sambil tersenyum tulus.

-oOo-

Vano yang sedang duduk di bangku nya pun terkejut ketika ada seseorang yang menghentak mejanya sangat keras.

"Maksud lo apaan upload Foto megang tangan Raisya?!"

ya orang tersebut adalah Naufal. Vano dan Naufal memang satu kelas, tetapi hubungan ke duanya menjadi tidak baik semenjak kejadian di masalalu.

"Urusan sama lo apa?" tanya Vano dengan nada yang santai.

"Gue pacarnya! Lu ga berhak megang-megang Raisya."

"Yaudah sih toh Raisya juga sahabat gue. Dan kalo perlu gue ingetin Lu bukan Pacar Raisya apa lo lupa? Raisya cuma Pelampiasan lo!" ucap Vano lalu pergi keluar dari kelasnya.

Naufal yang melihat Vano keluar kelas langsung berlari mengejar Vano, Hingga Vano berhenti di lapangan tertutup yang ada disekolahnya.

"Lu ngapain sih ngikutin gue?"

"Urusan kita belum selesai."

"Urusan apa lagi?! Kalo cuma mau ngebahas foto yang gue upload ke ig, itu bukan urusan Lo!"

'Dia'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang