You 3

320 49 7
                                    

Saya ada janji sama seseorang bahwa hari ini saya mau apdet cerita ini. Dan tara, saya persembahkan lagi Renata-Dodo. Semoga bisa menghibur para pembaca sekalian.
Ditunggu vote, komen juga kripik sambelnya ya. Terima kasih buat semua yang udah baca cerita. Saya senaaaaaaang...

Mita ^^

******************************************

"Re, kata Siska tadi si Jeremy playboy yang pernah aku ceritain, jadian sama anak magang bagian HRD. Gerak cepat juga tuh dia. Tahu aja kalau ada dedek gemes gampang dikibuli." Dengan penuh semangat Linda membagi gosip yang sepertinya dia dapat tadi saat kami berada di lift. Aku hanya menganggukkan kepala menjawabnya karena aku sama sekali tidak tahu dan tidak mau tahu. Paling tidak aku berusaha menghargai Linda yang selalu membagi gosip yang telah didapatnya padaku. Sekali lagi kuberitahu, sampai sekarang aku sama sekali tidak peduli dengan bentuk wajah si Jeremy playboy yang katanya paling tampan di perusahaan ini. Lagipula untuk apa tahu wajah Jeremy kalau wajah Dodo saja cukup mengusik hari-hariku. Tidak perlu pria tampan untuk membuatku kelabakan tidak tentu arah. Cukup yang seperti Dodo, aku sudah kelimpungan dibuatnya.



Apakah Dodo sudah ada di kantin? Jujur saja, aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengannya. Paling tidak setelah setengah hari ini aku bergulat dengan data pembukuan yang membuat mataku lelah, aku butuh refreshing mata. Dan obatnya hanya satu, melihat wajah Dodo.



Hari ini aku harus berusaha lebih keras lagi untuk bisa mengobrol dengan Dodo. Pria seperti Dodo harus didekati secara perlahan dan pasti. Sejenak, kutengok Linda yang masih bercerita dengan menggebu tentang Friska anak Marketing-yang masih tidak kutahu wujudnya. Karenanya sedari tadi aku hanya menanggapi dengan anggukan dan gelengan kepala, juga kata-kata 'oh', 'ah', 'masa sih'. Untunglah Linda sama sekali tidak curiga kalau aku hanya mendengarkannya setengah hati.



Sekali lagi kutatap Linda, menimbang kira-kira bisakah aku mengajak Linda untuk duduk di bangku dekat Dodo? Apakah dia akan mengganggu atau tidak? Tapi kalau aku menyuruhnya mencari tempat duduk lain, Linda pasti akan sakit hati-merasa terbuang. Ah sudahlah, untuk apa kupikirkan. Tinggal kuajak saja Linda, kalau dia menolak ya biarkan dia mencari tempat duduk lain. Yang terpenting sekarang memastikan keberadaan Dodo dan bangku yang tersisa di dekatnya. Masalah Linda akan mengikutiku atau tidak itu adalah pilihannya.



"...mungkin nggak sih, Dodo dapet surat cinta?" Ucapan Linda tersebut tentu saja secara otomatis menghentikan langkahku. Meskipun aku hanya mendengar ujung ceritanya, tapi aku tidak salah dengar kan? Nama Dodo dan surat cinta berada dalam satu kalimat? Bukankah itu artinya sudah jelas?



"APA?" tanyaku terlalu terkejut dengan yang kudengar hingga tanpa sadar berteriak.



"Hih, Renata! Apaan sih? Harus ya teriak-teriak gitu?" Sebuah cubitan dari Linda mendarat mulus di lengan. Lumayan perih, hingga tanpa sadar aku mengelus bagian lengan tersebut. Tapi rasa sakit cubitan Linda tidak sepadan dengan jantungku yang saat ini berdegup kencang. Untuk pertama kalinya tiba-tiba saja aku merasa tidak karuan.



"Ulangi tadi ceritamu!" Perintahku panik membayangkan Dodo mendapatkan surat cinta dari perempuan lain. Ini tidak mungkin! Ini tidak bisa dibiarkan!




"Kenapa sih kamu, Re? Aneh deh!" Dengan bingung Linda menatapku agak takut-takut.



"Ceritain lagi! Tadi kamu bilang Dodo nggak mungkin apa?" tanyaku tidak sabar yang membuahkan kening Linda mengernyit dalam.



"Ya itu, seperti kubilang tadi, kata Siska ada anak magang yang kasih surat cinta ke Dodo. Anak SMA Re, elaaaaaahh... Rekor banget kan laki macem Dodo dapet surat cinta. Dari ABG pula. Bayangin aja...." Saat itu juga aku menulikan telingaku. Sudah cukup yang perlu kudengar dari Linda. Dodo benar-benar mendapatkan surat cinta? Dari anak SMA? Gadis unyu-unyu dan agresif menggemaskan yang mengejar om-om polos seperti Dodo? Jelas tidak boleh dibiarkan! Kalau seperti ini bagaimana nasib kakak-kakak haus kasih sayang sepertiku?

DORENA (Dodo dan Renata)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu