Part 13

5.3K 187 11
                                    

Part 13

Berlari layaknya orang yang kebakaran jenggot, aku langsung membuka pintu rumahku dengan sekali hentakkan. Membuat api-api yang menjalar semakin gila menjilati setiap persendian rumahku. Aku menatap kesana kemari, mencari Saka dengan perasaan kalut. Para maid yang berpapasan denganku langsung aku suruh keluar. Kedua kakiku melangkah dengan cepat sambil hati-hati menghindari percikan api yang seolah menertawakanku. Mata biruku nyaris keluar karena melihat tubuh Saka yang sedang terbaring di ruang tamu yang saat ini sudah gosong, dengan kaki kiri yang terbakar, membuat amarahku membludak begitu saja.

"SAKA!" Teriakku sambil meraih tubuhnya lalu mengusir api yang membakar kaki kiri Saka. Meskipun hanya sampai betisnya saja.

Aku langsung menggendong tubuh Saka dengan perasaan kalut yang luar biasa, membuatku sebentar-sebentar melirik ke arah Saka untuk memastikan ia tidak apa-apa.

"Miss me?" Suara yang familiar di telingaku membuatku langsung ingin menggigitnya, jika saja bukan tubuh Istriku tercinta yang sedang ia rasuki.

Brengsek! maunya apa mahluk sialan ini?

"Untuk apa kau merasuki tubuh Istriku hah?" Teriakku, seraya ingin membanting tubuh Istriku yang sedang aku gendong.

Padahal nyala api yang menjilat-jilat seluruh rumahku sedang menari-nari seolah menyambut lintasan pikiranku.

Kalau saja... yang sedang aku gendong ini adalah tubuh aslinya.!

Tapi, tapi... aku tidak bisa melakukannya karena ia sedang merasuki tubuh Istriku tercinta. Tolol saja jika sampai aku melakukannya, karena sudah pasti aku ini Suami tersinting yang pernah ada.

Ia tergelak, "sepertinya, keputusanku tepat... karena aku akan mengambil apapun yang kau sayangi." Mendengarnya, aku langsung mencekik lehernya dengan erat. "Jika kau berani melakukan itu, aku akan membunuhmu sekarang juga!" Teriakku akhirnya.

"Dear... its hurt..." Suara Saka terdengar lirih, membuatku merutuki perilaku diriku yang telah mencekiknya dengan erat.

"Maafkan aku Sexy... aku, aku, aku tidak bermaksud, sungguh..."

Aku langsung melepaskan cekikkanku dan langsung membawa tubuh letih Saka menerobos kobaran api yang semakin menggila. Sampai aku dapat merasakan, tubuh letih yang sedang aku gendong menguap menjadi asap dan raib dari pandanganku.

"Saka! Dimana kau! Jangan bercanda!" Aku kembali melangkahkan kedua kaki letihku mencoba menerobos kembali api-api yang tadi berada di belakangku.

"I'm here..."

Saka bersiul sambil menggerakkan tangan kanannya, menyuruhku menghampirinya. Hatiku mendadak waspada, karena aku tahu betul bagaimana sifat Saka. Saka yang berada di hadapanku bukan Saka yang aku kenal. Yang di depanku terlihat begitu liar dan tak tahu sopan santun.

Kembali, ia tergelak sambil menyeringai. Membuatku membatu karena merinding.

"Sudah ku katakan, aku akan mengambil siapapun yang menjadi prioritasmu Rully..."

Setelah menedangar ucapan tersebut, aku merasakan berat di punggungku. Dan kegelapan menyelimutiku.

***

Suara gemercik air yang mengguyur kepalaku, membuatku perlahan membuka kedua mataku. Aku menyadari bahwa kedua  tangan dan kakiku terikat pada sebuah kursi. Bau anyir merebak saat aku mencba mengambil udara melalui kedua lubang hidungku.

"Wake up lazy boy..."

Suara sialan itu!

Teriakan dalam hatiku langsung membuatku membuka kedua mataku dengan perasaan marah yang meletup di kepalaku.

Under The Moonlight : Book 1 (The Alpha - The Pursuit Of Love)Where stories live. Discover now