2 : Werewolf A Couple

15.2K 407 44
                                    

    Mata hitam itu terbuka lalu mengerjap-ngerjapkan kedua matanya dengan gaya yang begitu menggemaskan, aku memakai syalku yang berwarna campuran dark blue and green serta sebagian berwarna grey dan sky blue bergaris-garis yang melekat di leherku.

     “Kyyaaaaa!”

   Teriakan dari suaranya yang begitu sexy membuat jantungku berdegup kencang, bukan karena teriakannya yang melebihi tujuh oktaf itu. Tetapi, ada yang janggal di jantungku. Jantungku rasanya...

      “Perempuan sexy! Jangan berteriak seenakmu!” Bentakku sambil mendegus lalu melotot saat melihat ia menggigit telunjuknya dengan gerakkan menggoda.

   “Ngghhh...”

   Entah ia bergumam tidak jelas atau mendesah, yang pasti ia benar-benar penggoda iman level tertinggi. Aku memakinya di dalam hati dan membiarkan wajahku terpasang datar seperti biasanya. Meskipun dalam hati, aku ingin sekali membawa dirinya pulang ke rumah dan langsung menjadikannya milikku selamanya.

   Aku menggeleng-gelengkan kepalaku dengan frustasi, bisa-bisanya perempuan ini menggodaku dipagi hari. Ku tatap mata hitamnya dengan mata biruku, ia mengkeret takut kebelakang lalu menundukkan kepalanya dan pandanganku beralih ke dadanya yang begitu menggodaku untuk segera menghisap puncuknya.

   Ini lebih parah dari mimpi basah! Ya Tuhan!

   “Ngghhh.. anu... aku mau tanya, apa... apa kau melihat serigala perkasa eh, serigala yang mempunyai anunya yang besar, eh... maksudku mempunyai tinggi besar dan berwarna putih seperti salju?” Tanyanya dengan tergagap, apalagi wajahnya yang saat ini sudah memerah membuatku ingin menciumnya.

     “Maksudmu mempunyai anu besar?” Aku mencoba memancingnya, seketika wajahnya merah padam saat menatapku.

   Dia mengibaskan tangan kanannya di udara, bermaksud menyangkal. “Bukan... aku salah mengucapkan.” Ujarnya sambil menggingit telunjuknya lagi

     “Oh, baiklah...”

   Melihatnya seperti itu, mau tak mau aku menyeringai. Apalagi saat melihat dirinya yang sedang mencuri-curi pandang ke arahku.  Ya, karena saat ini aku tidak memakai baju, hanya memakai celana jeans yang melekat di tubuhku. Oke, rasanya sangat bangga sekali membuat perempuan sexy ini menelan ludahnya dengan perlahan saat melihat perut eight pack-ku.

   Lagipula aku bukan lelaki yang apabila sudah menerjang dan menaiki seorang perempuan akan langsung meninggalkannya begitu saja, aku masih memiliki harga diri yang tinggi untuk Werewolf muda sepertiku. Mengapa aku tidak memakai baju? Jawabannya adalah aku mengorbankan baju kesayanganku dan untuk dijadikan selimut perempuan sexy ini. Mungkin lebih tepatnya, aku tidak rela ada lelaki manapun dan dari bangsa manapun itu melihat miliknya yang berwarna merah muda itu.

Sialan! Mengapa aku jadi teringat dengan miliknya lagi sih? Ugh!

  “Baiklah, apa perlu aku antar ke rumahmu?” Aku mencoba memecahkan keheningan yang menghinggapi kami berdua.

   Perempuan itu tersenyum kearahku, lalu ia berdiri dan memberikan bajuku. Wajahnya yang begitu acak-acakan membuatku ingin sekali lagi menerjang dan menaikinya sekarang juga, Mata hitamnya melihat kearah kejantananku, sedetik kemudian ia terbahak dan memandangku dengan pandangan yang mencemooh.

     “Ewwhh... ereksi di pagi hari tampan?” Dengan diakhiri dengusan ia langsung berlari cepat dalam hitungan detik dan menerobos kedalam sunyinya hutan Zero, yang membuat aku menganga tidak percaya.

   Perempuan itu vampire huh?

   Ya tuhan! Aku menyerahkan keperjakaanku untuk vampire?

Under The Moonlight : Book 1 (The Alpha - The Pursuit Of Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang