JVD - LIMABELAS

32.4K 1.8K 19
                                    

Mungkin setelah selesai memperbaiki, menata, dan merenovasi part prolog sampe 12, besar kemungkinan part 13 sampe 16 juga kena revisi. Tapi nggak akan mengubah inti dan isinya^^ selamat membaca!^^

-oOo-

Rasti menyeka keringatnya sambil menghela napas lega. Akhirnya ia telah selesai memasukkan pakaian Dea dan Daton ke dalam koper. Sekarang tinggal menunggu Daton membawa koper-koper ini ke dalam mobil.

Ya! Dea merengek pagi-pagi sekali mengajaknya untuk menyiapkan perlengkapan liburan panjangnya. Mengancam dengan cara tidak mau makan jika Rasti tidak menuruti permintaan Dea. Dan lagi-lagi Dea menggunakan mata besar andalannya.

Ceklek

Rasti menoleh mendapati Daton mengenakan celana lepis pendek dengan kaos coklat polos santai mendekat ke arahnya. "Udah selesai nih, tinggal bawain turun aja." kata Rasti menunjuk dua koper berbeda ukuran yang berada di atas tempat tidur Dea. Daton tersenyum lebar

"Makasih, calon istri."Daton menyeret koper-koper itu dengan santai mengabaikan Rasti yang bergidik ngeri mengamati perubahan sikap Daton.Itu orang, makin hari bukannya nambah bener, malah tambah nggak waras! Rasti membatin.

Sepertinya Rasti akan mempertimbangkan menjauhkan Daton dari pasangan koplak yang tak lain dan tak bukan adalah sahabatnya.

-oOo-

Rasti membantu membawakan barang-barang Salma. Menuntun Salma dengan pelan memasuki kediaman kakak lelakinya. "Gue berasa sepuh, Ras. Kalo di tuntun kek gini. Biarin gue jalan sendiri kenapa 'sih!" Gerutu Salma.

Rasti terkekeh pelan "Biarin lo gelinding dan ngebahayain calon ponakan gue? Enggak, makasih, Ma. Gue masih sayang kalian."

Kandungan Salma yang besar membuat Rasti dan Bayu cukup khawatir dengan kepribadian Salma yang tidak mau diam. Terlebih, rumah mas Angga yang banyak undakan tangga dengan kondisi terkena guyuran hujan membuat Rasti dan Bayu perlu menjaga Salma secara ekstra.

"Hiks! Terharu gue!" Sinis Salma tapi tidak berusaha menyingkirkan tangan Rasti dari pergelangan juga lengannya.Rasti tersenyum ketika melihat Dea yang bermain dengan Rasya di perkarangan rumah mas Angga. Mbak Kinar mengawasi mereka bermain sesekali menyuapi mereka makan. Mas Angga dan Mbak Kinar memang lebih dulu sampai darinya, Salma, Bayu juga Daton. Berkat paksaan Salma, akhirnya Rasti luluh untuk berangkat bersama mereka.

"Bay, Ton. Masukin aja koper kalian ke dalem kamar. Nanti ada Bi Suti yang ngarahin kalian ke kamar tamu." Ujar Angga"Udah di renovasi ya, bang?" Tanya Bayu yang membawa barang-barangnya juga Salma, sambil melihat-lihat rumah Angga yang berbeda dari terakhir kali dia ingat.Angga mengangguk.

"Iya, baru selesai minggu kemarin. Kalian sehabis naro barang langsung ke meja makan aja. Kita makan bareng-bareng."Bayu mengacungkan ibu jarinya dan langsung masuk ke dalam rumah di ikuti Daton di belakangnya.

"Kok si Momo nggak keliatan sih, bang?" Salma celingak-celinguk mencari Momo, si kucing hitam yang ingin Salma lihat.Ya! Salah satu ngidam ala Salma.

Belum sempat Angga menjawab, dari arah perkarangan terdengar suara histeris Dea.

"MAMAH!!! PAPAH!!!! HUEEEEEEE!!!"

Dengan perasaan khawatir, Rasti langsung keluar rumah di ikuti Daton yang lari kalang kabut menuju perkarangan.Terlihat Dea yang lari terbirit-birit di kejar kucing bewarna hitam. Di tangan Dea, terlihat seekor kucing yang lebih kecil dan bewarna putih.

Janda Vs Duda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang