JVD - SEBELAS

79.4K 3.9K 172
                                    

Oh, iya. Buat mbak Alies, kak Chichin dan terkhusus buat (seluruh) pembaca JVD, Di minta maaf bgt ya, Di nggak bisa update secepatnya dan tetiba memilih HIATUS panjang wkwkwk. Tapi tahan bagelan kalian jangan dilemparin dulu ke arah Di. Di hiatus karena lagi nyari inspirasi, Di merasakan bahwa ada yang kurang di bab 10. Makdari, Di rombak bab 10 dan sekalian buat chap 11 terus di rombak lagi (lelah hayati, bang) *eaaa... Dan beruntung Di memiliki ponakan dan anak-anak didik yang sangat menggemaskan dengan tingkah dan perkataan polos mereka yang ngebuat Di cekikikan sendiri dan dibuat geleng-geleng kepala. Bersyukur juga mempunyai reader yang apalah-apalah. Sampe jebol 1000+ vote. *ciumin atu-atu* jejak kalian berharga sekali :) TERIMAKASIH BANGET! DI TERHARU T-T


maaaaaaafff banget! Nggak bisa bales semua komenan karena udah tenggelem hehe *peace* ^^v tapi udah di baca kok sama Di. Buat Di ketawa senyum-senyum juga. Semoga nggak ada yang marah dan tersinggung dengan Di tidak membalas komenan rakyat JVD.


Ketimbang banyak cingcong. Monggo di baca :D


-JVD-



Sebelum kena semprot, Bayu mengajak Salma kabur ke ruang keluarga. Dengan masih tergelak keras.


"Oh, iya pah, ini maininya gimana? Ayo ke kamar, siapa tau, nanti, kalo udah jadi dedeknya. Dedek mau ikutan liat bareng Dea."


Daton menggaruk rahangnya sambil menatap anaknya bingung. Kenapa juga Dea ingat? Gara-gara Bayu, dasar.


Rasti mengelus lengannya sambil menatap Dea. Bingung juga harus berkata apa.


"Kita beli es krim aja gimana?" ajak Rasti berusaha mengalihkan tatapan Dea yang mengibas-ngibaskan kondom di tangannya. Sungguh, itu sangat mengganggu.


Dea menatap Rasti sebentar, sebelum mengantongi kondom di tangannya ke dalam kantong-saku- bajunya sambil mengangguk.


"Ayo! Dea juga lagi pengen es-krieeemm."


Rasti hanya meringis di ikuti Daton. Sama-sama menatap ke arah kantong saku Dea.


Kenapa juga harus di kantongin? Rasti membatin.



-JVD-



"Es krim coklat enak ya mah, tapi sayang, kebanyakan makan bikin eneg. Untung aja Dea beli rasa Vanila dua. Hihihi."


Rasti tersenyum menatap Dea yang tengah menikmati es krim di tangannya. Di sampingnya ada Rasya yang juga sibuk menjilati es krim rasa vanilanya. Rasti mengajak Dea dan Rasya membeli es krim di taman dekat rumahnya. Duduk di bangku panjang yang ada di bawah pohon.


"Cocat itu enak tau, Dee... Aku aja suka." seru Rasya.


Janda Vs Duda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang