18

9.8K 330 1
                                    

Pergi dan kembali??

Baru saja Nara meletakkan gagang telpon, telpon itu kembali berdering.

"Hallo??"

"Bisa bicara dengan Nara??"ujar suara di seberang.

"Ya, saya sendiri. Ini siapa??"tanya Nara karena merasa tidak mengenal suara si penelpon.

"Ini aku, Wina. Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu. Bisakah kita bertemu siang ini??"

"Tapi aku gak ingin membicarakan apapun denganmu."

"Aku yakin kamu mau."

"Darimana kamu punya keyakinan setinggi itu??"tanya Nara malas.

"Karena hal ini menyangkut Raka."

"Jam berapa??"

"Jam 1 siang di Fluorish Restaurant."

"Baiklah. Aku akan datang."ujar Nara lalu meletakkan gagang telpon kembali di tempatnya.

Tepat jam 1 siang, Nara sudah sampai di Fluorish Restaurant, dia segera mencari keberadaan Wina. Dan akhirnya Nara mendapati Wina melambai padanya dari meja di dekat wall aquarium.

"Terima kasih sudah mau datang."ujar Wina tulus.

Dia masih tetap seperti dulu, cantik, bathin Nara.

"Gak masalah. Kita langsung saja, karena aku gak punya banyak waktu. Apa yang ingin kamu bicarakan?"tanya Nara to the point.

"Kamu sudah sedikit berubah ya?"gumam Wina tapi dapat didengar oleh Nara.

"Tolong langsung aja, jangan bicara hal-hal yang tidak perlu."sindir Nara.

"Baiklah, aku tau kalau kamu sekarang bukan lagi anak SMA, tapi sudah menjadi seorang CEO perusahaan besar. Kalau begitu aku akan langsung ke pokok permasalahannya. Aku ingin kamu meninggalkan Raka."

"Kenapa?? Atas dasar apa kamu menyuruhku untuk meninggalkan Raka?? Bukankah kalian sudah bercerai?? Dan seharusnya kamu sudah gak berhak mengatur siapa saja orang yang bisa berhubungan dengan Raka."tanya Nara bingung.

"Benar. Tapi perceraian ini hanya berdasarkan keinginan Raka. Aku sama sekali gak punya niat untuk meninggalkannya. Apalagi..."

"Apa?"

"Aku sedang mengandung anak Raka."

"Gak mungkin! Kalau memang iya, seharusnya kalian bisa menunda perceraian ini. Dan aku tahu, Raka bukan orang yang sangat kejam sampai-sampai dia menelantarkan anaknya begitu saja. Raka gak mungkin melakukan itu semua."

"Aku gak menyadari kalau aku hamil sampai seminggu setelah perceraian kami. Karena itu aku mohon. Tinggalkan Raka sebelum hubungan kalian terlalu serius. Aku gak ingin anak ini gak punya ayah. Aku mohon. Aku ingin memulai kembali semuanya bersama Raka."

"Tapi aku mencintai Raka."

"Aku juga mencintainya. Aku rela melepaskannya kalau diantara kami gak ada anak ini. Tapi aku gak akan sanggup mengatakan pada anak ini kalau dia gak punya ayah. Aku gak sanggup. Tinggalkan Raka dan jangan pernah menemuinya. Aku mohon. Aku gak ingin anak ini besar tanpa kasih sayang dari ayahnya. Aku mohon."ujar Wina dengan suara bergetar menahan tangis.

Kasihan anak itu. Aku gak mau dia bernasib sama sepertiku, gak pernah merasakan kasih sayang orangtua..bathin Nara sedih.

"Baiklah. Aku akan meninggalkan Raka. Aku juga gak akan menemuinya. Mudah-mudahan kalian bisa bersatu kembali. Dan semoga anak ini mendapatkan kasih sayang yang cukup dari Raka."ujar Nara,"Kalau gitu aku permisi. Ada hal yang harus aku urus. Selamat siang."pamit Nara yang sesegera mungkin meninggalkan Fluorish restaurant.

Love and FamilyWhere stories live. Discover now