11

8.6K 395 5
                                    

Ujian 'n Liburan Semester

1 minggu penuh siksaan_menurut mereka yang gak belajar untuk menghadapi ujian_sudah berlalu. Nara yakin dengan semua jawabannya, begitu pula dengan Revan yang emang selalu PD berat disetiap situasi. Reno dan Diana agak cemas dengan jawaban mereka, lain lagi dengan Revin yang entah terlalu PD entah terlalu takut buat nunjukin perasaannya. Soalnya tu cowok santai badai aja, disaat anak-anak kelas lain sibuk menemui guru meminta ujian perbaikan. Dan besok adalah hari Sabtu, hari pembagian hasil belajar mereka. Hari ini, dengan izin khusus, Nara diizinkan Raka untuk pergi jalan-jalan bersama teman-temannya.

Nara baru kembali ke rumah saat jam sudah menunjukkan pukul 6 tepat. Dan ajaibnya Raka sama sekali tidak bicara apapun tentang keterlambatan Nara. Bahkan Raka tidak keluar saat makan malam. Nara memutuskan untuk menyatakan perasaannya sebelum Raka berangkat ke Bandung. Raka sudah bilang kalau mereka akan segera berangkat ke Bandung langsung setelah pembagian rapor pada hari Sabtu. Nara mengetuk pintu kamar Raka.

"Masuk..."ujar Raka dari dalam.

Nara langsung masuk ke kamar Raka. Kamar yang sangat rapi. Nara melihat kalau Raka saat itu sedang mengemas pakaian yang akan dibawanya besok ke Bandung.

"Ada apa??"tanya Raka karena Nara gak juga mengatakan apa keperluannya mencari Raka.

"Oh.. Itu, ada yang mau aku bilang."ujar Nara saat sadar apa tujuannya datang ke kamar Raka.

"Bilang aja."ujar Raka semi baik semi jahat.

"Aku... Aku gak mau kamu ke Bandung besok. Aku gak mau kamu tunangan sama Wina..."ujar Nara tanpa tedeng aling-aling.

"Vela?! Kamu??"

"Aku menyukaimu Raka. Walaupun kamu gak pernah baik sama aku. Aku menyukaimu."tegas Nara.

Raka memandang Nara dengan pandangan aneh, pandangan yang sama saat melihat Nara pergi dengan Revan,"Kamu masih anak kecil, Vela. Kamu belum mengerti arti menyukai seseorang."ucap Raka pelan.

"Aku tahu!! Aku bukan anak kecil lagi!!"ujar Nara setengah teriak.

Raka menggeleng pelan,"Kamu gak tau apa artinya menyukai seseorang. Karena orang yang mengaku mengerti arti cinta dia sama sekali gak memahami arti cinta. Cinta gak pernah bisa didefinisikan. Lagian aku gak mungkin membatalkan pertunanganku. Wina bilang kalau orangtuanya mengatakan bahwa sebaiknya pertunangan kami dipercepat. Dan mereka ingin saat aku datang besok, kami akan langsung mengadakan acara pertunangan."jelas Raka.

"Gak!! Kamu gak boleh tunangan sama Wina!! Aku menyukaimu, Raka... Tolong pandang aku sebagai wanita. Jangan pandang aku sebagai gadis yang gak bisa apa-apa!"

"Tapi kamu memang masih kecil kan??"ujar Raka dingin.

"Aku sudah dewasa!!"tegas Nara yang tanpa malu langsung membuka baju tidur yang dikenakannya,"Aku udah dewasa, Raka!"

Raka benar-benar terkejut melihatnya, tapi Raka berhasil menguasai dirinya dan berjalan mendekati Nara,"Pakai lagi bajumu."ujarnya sambil meraih baju yang dipegang Nara dan menutupkannya ke badan Nara yang terbuka,"Yang kumaksud dengan masih kecil bukan dari bentuk fisik. Tapi dari caramu berpikir. Sudahlah, lebih baik kamu istirahat sekarang, besok kita akan mengadakan perjalanan."tegas Raka.

Nara sudah tidak bisa apa-apa lagi. Dia tidak bisa membuat Raka mengubah keputusannya. Nara kembali ke kamarnya dan memikirkan sesuatu. Sesuatu yang harusnya dia lakukan sejak lama.

***

"Weits!! Selamat ya, Vel... Gw gak nyangka lo bisa ngalahin Revan."ujar Diana yang emang paling senang kalau Revan menderita.

Love and FamilyWhere stories live. Discover now