Epilog

54.7K 985 71
                                    

Epilog

Veronicha terbangun karena merasakan sesuatu yang menggelitik di belakang lehernya. Ketika ia membuka matanya, ia mendapati sang suami sedang mengendusi lehernya. 

"Hmmm......hentikan..."katanya memprotes. 

Darius bukannya berhenti, malah semakin gencar. Dengan sekali gerakan ia menindih tubuh istrinya. Kini Vero terkungkung dalam tubuh besar suaminya.  

Tangan Darius menangkup wajah Vero. Mata Darius menelusuri kecantikan wajah istrinya yang masih polos. Ia menyukai tampilan istrinya tanpa make up, lebih alami. Meski ia juga suka jika istrinya itu berdandan untuknya, dengan catatan hanya untuknya. Setelah kejadian waktu itu, Darius lebih membuka diri. Ia lebih protektif dan berani mengungkapkan perasaannya.  

Ia menatap Vero dengan tatapan memuja. 

"I Love you, Mrs Stefano... And good morning." bisiknya di telinga istrinya. 

"Morning, Mr Stefano....Cara yang hebat untuk membangunkan istrimu." 

"Oh ya, kau tahu...aku punya cara yang lebih hebat lagi."jawab Darius dengan senyuman di wajahnya. 

"Hmmm....aku rasa staminamu tak pernah berkurang ya. Lihat kekacauan yang kau buat." 

Darius mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar. Baju yang berserakan, bantal berhamburan, lingerie Vero yang tersangkut di atas sofa adalah pemandangan yang ia temui.  

Semalam mereka memang bercinta dengan hebat, tapi tidak sampai membuat kekacauan seperti ini.  

Semalam mereka diundang ke sebuah pesta yang diadakan teman lama Darius. Vero mengenakan gaun yang ia pesan di butik langganannya. Gaun yang membuat Darius protes karena membuat kelelakiannya bangkit sepanjang acara.  

"Aku tak bisa menghentikan keinginanku untuk selalu berada dalam dirimu. Kau tahu itu."  

Vero meronta di bawah tubuhnya, berusaha keluar dari himpitan suaminya. 

"Kau tahu kan ini sudah jam berapa? Kau juga tahu kan suamiku tersayang bagaimana junior jika Terbangun dan tak mendapati kita." Vero mengingatkan Darius. 

"Semua bisa diatur, tapi kau pasti tahu juga kalau milikku tak pernah bisa diatur" 

Vero terkikik mendengar gurauan suaminya.  

Usia pernikahan mereka menginjak tahun kelima kini. Rumah tangga mereka seperti halnya rumah tangga yang lain di mana banyak perselisihan mewarnai. Hanya saja mereka membuat aturan bahwa tak boleh ada yang keluar dari rumah. Darius cukup trauma dengan ulah istrinya dulu. 

Darius tiba-tiba berdiri, ia menarik tangan istrinya bersamanya. 

"Ikut aku. Kemarin di kantor aku terpikir untuk melakukan ini. Anggap saja itu hukumanmu karena berani mengirimiku pose-posemu yang nakal itu" kata Darius. 

Kemarin Vero menyempatkan diri melakukan Brazilian Wax, meski membuatnya menahan tangis sepanjang prosesnya. Setelahnya ia membeli beberapa lingerie dan bergaya bak model di kamarnya. Foto-fotonya yang ia anggap menggoda ia kirimkan ke Darius. Sementara ia tahu pasti, Darius sedang dalam meeting penting. Ia tak lagi malu mengeksplorasi kehidupan seksnya bersama Darius. Ia banyak membaca karena ia ingin percintaan mereka selalu indah hingga tak sedikitpun ada pemikiran Darius untuk wanita lain. Meski ia tahu suaminya begitu mencintainya. 

Hasilnya, lingerie yang ia beli pun terkoyak tak bisa dipakai lagi. Darius begitu bernafsu akan dirinya. 

"Duduklah" perintah Darius. 

Vero mengernyit bingung ketika Darius menyuruhnya duduk di kursi santai yang biasanya dulu ia gunakan ketika menyusui anaknya. 

Sementara Darius berlalu ke kulkas kecil yang ada di dekat meja bar. Mereka sengaja meletakkan perlengkapan minum di kamar agar tidak perlu repot pergi ke dapur. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 23, 2013 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Husband My EnemyWhere stories live. Discover now