Hancur [Penghujan]

10.7K 267 53
                                    

Rating: 17+

Pertama kali melihatnya, aku langsung tahu bahwa takdirlah yang mempertemukan aku dengannya. Meski ia terikat dengan wanita lain.

“Rieke, kenalkan ini suamiku, Aditya Kresna Tiyasa. Mulai saat ini kau akan berkerja untuk membantunya,” kata Bu Saskia memperkenalkan pria yang ada di antara kami.

Sebelum bertemu, aku dulu mengira bahwa suami Bu Saskia masih memiliki rupa seperti pemuda remaja tanggung. Karena sudah rahasia umum bahwa suami Bu Saskia berusia lebih muda, belum lagi dengan kenyataan bahwa meski telah berumur 28 tahun wajah Bu Saskia masih seperti gadis remaja.

Tapi dugaanku salah. Penampilan Pak Aditya begitu bersahaja dengan aura seorang pebisnis sejati. Membuatku gugup ketika berhadapan dengannya seperti ini. “Pe-perkenalkan, nama saya ... Rieke Ambaranti.“ Lalu menyalami tangan Pak Aditya yang terulur dengan tangan gemetar.

Pak Aditya tidak mengatakan apa pun, sebaliknya Bu Saskia malah yang berbicara seakan mewakili suaminya, “Kumohon bantulah dia.”

...

Sebagian orang, bukan, mungkin semua orang yang mengetahui bagaimana keadaanku akan menghujat perasaan yang sedang berkembang di hati ini. Dan aku pun berpikir sama seperti mereka.

Bu Saskia itu, orang yang menolong keluargaku saat bisnis yang dirintis Kakekku mengalami krisis dan berujung di kebangkutan. Tanpa segan Bu Saskia menolong kami, bahkan memberi aku perkerjaan yang layak. Tapi aku dengan lancang jauh cinta pada suaminya yang merupakan atasanku.

Aku tidak ingin merasakan perasaan ini, tapi aku pun tidak berdaya untuk membunuhnya. Padahal jika aku melihat bagaimana Pak Aditya bersama Bu Saskia, aku terbakar rasa cemburu. Pada saat itu rasanya yang ingin kulakukan hanyalah mendorong jatuh Bu Saskia agar ia tidak mendekati Pak Aditya. Terlebih jika aku melihat mereka dalam keadaan keluarga utuh bersama anak mereka. Aku benar-benar merasa jatuh ke dalam neraka.

Lalu setelah beberapa bulan aku menjadi asisten Pak Aditya, aku menyadari kejanggalan dalam hubungan rumah tangganya. Seperti sikap dingin dan Kaku Pak Aditya saat bersama Bu Saskia yang terbilang tidak wajar dan mengarah ke perasaan benci. Dan hari ini aku mendengar mereka bertengkar di dalam kantor Pak Aditya.

Dalam kantor yang sepi karena jam makan siang, aku mendengar teriakan-teriakan marah dari kantor Pak Aditya. Aku yang penasaran mendekat ke arah pintu yang sedikit terbuka.

“Kau yang menjebakku ke dalam pernikahan yang tidak kuinginkan!” seru Pak Aditya. Kulihat Bu Saskia memasang ekspresi dingin sebelum berbalik pergi. Aku segera berlutut di meja kerjaku. Tidak ingin ketahuan aku telah mencuri dengar percakapan mereka.

Saat Bu Saskia masuk ke dalam lift, aku berjalan ke kantor Pak Aditya dan mengetuk pintu. Tidak ada tanggapan apa pun dari dalam membuat aku membuka pintu yang sedikit terbuka itu. Dari sana terlihat Pak Aditya yang menumpukan kepala dan murung.

Kuhampiri ia dan berlutut di sebelahnya. “Bapak tidak apa-apa?”

Pak Aditya memandangku dengan bingung.

“A-aku, sempat mendengar Bapak bertengkar dengan Bu Saskia,” kataku dengan gugup dan sedikit malu.

Awalnya Pak Aditya tertegun atas penjelasanku. Tak lama kemudian ia tertawa dengan nada miris. Seakan ada suatu hal yang lucu atas keadaan itu.

“Kau mendengarnya?” tanya Pak Aditya, aku hanya menganggukan kepala dalam-dalam sebagai jawaban. Ada momen keheningan di antara kami sebelum Pak Aditya melanjutkan, “Aku membenci wanita itu. Sangat benci.”

Dan keadaan kembali hening.

Entah setan mana yang merasukiku, perlahan aku membuka kancing blazer yang kukenakan lalu berlanjut pada kemejaku hingga memperlihatkan buah dada yang tertutup pakaian dalamku. Kudekap Pak Aditya dan menciumannya.

Kisah Rahasia [Rangkaian Keluarga Wijaya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang