Serigala [Farhan]

11.4K 334 26
                                    

Rating: Semua Umur

“Pemburu menunggu si Serigala tertidur pulas sebelum ia mengendap masuk ke dalam rumah. Di ambilnya pisau untuk membelah perut si Serigala, berusaha mengeluarkan si Tudung Merah dan Nenek dari—“

“Engga! Engga! Engga ‘oleh!” jerit Danica sambil memukul-mukul buku yang dibacakan Farhan untuknya, “engga ‘oleh! Engga ‘oleh! Huee ....”

Farhan bingung saat jeritan Danica berganti dengan isak tangis, dicoba ia tenangkan gadis itu. “Baby, jangan menangis. Lihat, Tudung Merahnya tidak apa-apa.” Ditunjukan adegan di mana tudung merah keluar dari perut serigala.

Yang mengherankan tangisan Danica malah semakin kencang. Membuat Farhan berpikir apakah dongeng yang dipilihnya terlalu banyak kekerasan untuk anak berumur dua tahun.

“Bialin aja tudung melahnya dimakan cigala! Hue .... Dadi cigalana nda mati! Hue ....”

“Danica mau tudung merahnya dimakan serigala saja?” tanya Farhan dengan ragu. Ia takut salah mendengar dan membuat tangisan Danica semakin kencang.

“Hu’uh. Hiks. Bialin aja dimakan cigala, abis engga nulut nama mamanya. Hiks. Cigalanya jadi engga mati. A’an juga engga.”

“Loh, memang apa hubung serigala sama Farhan, Baby?” Mungkin dirinya masih belum memahami perkataan Danica dengan baik. Karena ia sama sekali tidak menemukan hubungan antara dirinya dan kematian si Serigala.

“Kata Dan, A’an kan cigala! Lo cigalanya mati, A’an juga! Tapi kata Dan ini lahasia, jadi Anica engga kasih tahu olang.”

Kutonjok ia kalau ketemu! geram Farhan pada sepupunya yang membisikan hal aneh pada gadis berusia dua tahun. Farhan tahu pasti saat Daniel mengatakan dirinya serigala pada Danica, bukan merujuk hewan berkaki empat.

“Serigalanya tidak mati kok, Baby. Jangan menangis lagi.”

“Benelan?”

“Iya, tidak mati. Sekarang Danica bobo ya.”

Serigala - Selesai

Kisah Rahasia [Rangkaian Keluarga Wijaya]Where stories live. Discover now