AKHIR DARI SEMUA CERITA

7.9K 256 11
                                    

WARNING !

ADA CONTENS +18 JADI YG BELUM CUKUP UMUR NO BACA BACA YA...

10 tahun kemudian....

Jillbab itu berkibar dengan indahnya ...

Senyum merekah indah ...

Cinta itu bukan berhenti tapi semakin kuat ...

Memandangi keindahan dari kejauhan ...

Sungguh sosok yang dapat melembutkan hati ...

"Aku merindukanmu ya zaujie." Ucapnya dalam hati seketika hembusan angin mengiring rasanya semakin kuat lagi begitu indah.

Ya dialah Isyah, setelah 10 tahun dia telah menjadi sosok yang lebih baik. Mampu berbahasa arab dengan fasih, penghafal Al-Qur'an dan As-sunnah kini juga ia bekerja sebagai seorang perawat tanpa suaminya iapun memutuskan untuk mencari kegiatan yang mampu membuatnya lebih baik lagi.

Kini ia bukan lagi Santriwati melainkan seorang Uztadzah yang mengajar di Pesantren yang telah mendidiknya itu. Saat waktunya luang ia akan meluangkan waktunya untuk mengajar.

Dalam kesendiriannya dia atas bukit ia mendengar suara kaki seseorang dari kejauhan.

"Apakah engkau tak ingin pergi bersamaku, melupakan kejadian ini dan memulai hidup yang baru." Ucapnya.

Isyah pun tersenyum kecil "Maafkan aku Putra aku masih sangat mencintainya. Jadi apakah kamu sudah mengetahui dirimu adalah kakak dari Salsa?."

"Iya, dia telah mengatakannya padaku dan meminta maaf untuk itu. Terus mengapa kau tidak mengunjunginya selama 10 tahun jika kamu masih mencintainya?" Ucapnya.

"Karena aku, tak mau membuat dia merasa bersalah lagi karenaku. Biarkanlah kupupuk rasa rindu kami. Aku percaya akan ada indah pada waktunya." Ucap Isyah.

"Sungguh ia beruntung mendapatkanmu." Ucap Putra.

"Bukan dia yag beruntung tapi aku yang beruntung." Ucap Isyah.

"Aku tak mengerti dengan ucapan mu Isyah kenapa dirimu yang beruntung padahal dia telah melukaimu berkali-kali." Ucap Putra.

"Karena dia yang mengajariku arti dari kerasnya menghadapi waktu, dengan menunggu itu akan membuatmu lelah, dengan kejujuran itu bisa membuatmu sakit tapi dengan percaya dan memahami kamu akan bisa melalui segalanya. Ia mengajarkan itu padaku ia telah jujur dan itu menyakitkan ia telah membuatku menunggu dan itu melelahkan namun dia membuatku untuk tetap percaya hingga saat ini untuk melawan waktu. Ucap Isyah.

"Waktu telah memberikan jawaban dari semua tentangnya selama ini terhadapmu." Ucap Putra.

"Iya waktu memang memberi jawaban ia akan menelanmu... semua akan terasa lama jika kamu membencinya namun semua akan terasa sebentar jika kamu memahaminya, aku kira kamu sudah mengerti jawabanku Putra aku pamit Assalamualaikum." Ucap Isyah

Putra hanya terpaku mendengar ucapan Isyah tak ada lagi harapan yang tersisa untuk memiliki Isyah.

Isyah tak hanya sendiri Isyah dan Sulis setia menemaninya. Mereka juga menjadi pengajar di tempat itu namun mereka ketambahan satu teman lagi yaitu Uztazah Dina.

"Ehem... enak ni ya yang ditawarin nikah lagi..?" Ucap Iis, Sulis dan Dina serempak.

"Loh,loh kok kalian disini jangan jangan kalian bertiga nguping ya?." Ucap Isyah.

"Engga kok ... ka, kabur..." Ucap Iis menarik tangan Sulis dan Dina.

Isyahpun mengejar mereka. Saat mereka bermain dan saling mengejar tiba-tiba hujan turun.

Biarkan Aku Tanpa Ta'arufWhere stories live. Discover now