Brokoli vs Yupi

10.8K 1.5K 211
                                    

Happy Reading

Rayanza


Setelah tiga hari lamanya Rayanza tidak diperbolehkan sekolah. Akhirnya hari ini Rayanza sudah bisa kembali sekolah seperti biasanya.

Rayanza saat ini sedang berada dikelasnya, tepat pada pelajaran kedua, sebelum akhirnya istirahat.Saat sudah waktunya tiba untuk istirahat dan bahkan bell sudah berbunyi. Entah gurunya yang budek atau memang sengaja tidak mendengar bell istirahat, membuatnya terus melanjutkan pelajarannya. Membuat Rayanza dan ketiga anak setanya merasa jengah.

"Anjir Hen, udah waktunya istirahat juga," keluh nya pada Mahen yang duduk di sampingnya.

"Kupinge gurune conge asu! (telinga gurunya budek!)" maki Mahen yang tak kalah jengah dengan menggunakan bahasa Jawa.

Tiba-tiba Tama dan Kai yang duduk di depan Rayanza dan Mahen menoleh secara bersamaan sambil tersenyum penuh arti.

"Gimana kalo kita lakuin kebiasaan kita dulu," usul Kai.

"Gasss..." ucap Mahen, Rayanza dan Tama bersamaan.

"Aduh, jam berapa sih ini Hen?" tanya Rayanza pura-pura tidak tau.

Mahen ikut berekting, seolah-olah ia tengah melihat jam ditangannya padahal tidak ada. "Aduh udah jam sepuluh ini, pantes laper."

"Mulai lapar... mulai lapar..." teriak Kai dan Tama bersamaan seraya memukul meja menggunakan tangannya.

Melihat muridnya yang mulai tidak kondusif, membuat guru matematika itu segera menghentikan pembelajarannya dan membubarkan kelas.

"Kalo gak digituin, guru blangsak itu pasti keterusan sampe waktu istirahat abis," gerutu Rayanza yang disetujui oleh Mahen.

"Iya, sebel gue. Mana pelajaranya ngebosenin lagi," timpal Tama.

"Udahlah gass kekantin aja!" kata Mahen dan akhirnya keempatnya bergegas kekantin bersama.

Saat sudah sampai kantin, mereka segera duduk dimeja kantin yang kosong dengan Mahen serta Tama yang bertugas untuk memesan.

Setelah menunggu beberapa saat Mahen dan Tama datang dengan membawa pesanan mereka.

"Ini punya lo, es jeruk nipis doang, terus ini punya lo Kai, sama kaya kita bertiga, bakso sama es teh." Mahen segera memberikan pesenan sesuai dengan permintaan kedua temannya.

"Orang kaya, anak Sultan, di sekolah yang dibeli cuman es jeruk nipis. Mana murah lagi,sungguh terlalu," sindir Mahen. Membuat Rayanza yang merasa tersindir. Menendang tulang kering Mahen hingga anak itu meringis kesakitan.

"Gue yang kaya, gue yang Sultan, gue yang beli, ko lo yang repot!" sewotnya.

"Sakit bego, ngapain lo tendang kaki gue!" ucap Mahen tak terima.

"Masih mending gue tendang, daripada gue kubur lo hidup-hidup. Mau lo?" ancamnya.

Saat mereka asik dengan perdebatan mereka, dari arah belakang Rayanza muncul sosok dua pemuda yang langsung duduk disamping Rayanza yang kosong. Sedangkan Mahen yang tadinya duduk disamping Rayanza tiba-tiba terjungkal kesamping karena ditarik oleh seseorang.

"Bajingan! siapa yang udah dorong gue sih, apes banget hidup gue hari ini," keluh nya. Yang masih belum menyadari siapa yang datang.

Rayanza serta Kai dan Tama yang melihat Mahen ternistakan tertawa terbahak-bahak. Membuat Mahen pundung dan ingin sekali mencabik-cabik mereka bertiga.

"Bukanya dibantuin, malah diketawain. Emang kurang ajar!"

"Sahabat sejati itu gitu Hen, kalo temannya jatuh diketawain dulu baru nanti ditolongin," kata Rayanza sambil membantu Mahen berdiri.

Rayanza [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now