Kegilaan Ganta

19.9K 1.8K 180
                                    

Happy Reading



Rayanza

Rayanza masih sesenggukan didalam dekapan sang daddy, setelah lelah tantrum, dirinya langsung kehabisan batrai dan tepar sekarang.

"Adek udah susah-susah kabur, malah balik lagi hugk..." keluhnya pada sang daddy.

"Siapa yang menyuruh Adek kabur, tidak adakan?" sahut Arfa yang menatap tajam Rayanza. Rayanza yang melihatnya mencebikkan bibirnya hingga melengkung keatas.

"Kabur-kaburan! apa kamu mau abang rantai kakimu agar Adek tidak lagi bisa kabur, oh jangan hanya dirantai, abang akan mengurungmu jika perlu," ancam Arga yang membuat Rayanza kembali menangis.

"Orang ko beraninya ancem-anceman, cemen!" ejeknya.

Ganta tersenyum smirk, "Kalau begitu abang akan melakukan hal yang lebih gila padamu, Ajja!" ucap Ganta dengan menekan kata Ajja.

Ganta berdiri dan merebut paksa Rayanza dalam dekapan sang daddy. Menggendongnya ala koala dan membawa Rayanza menuju kamarnya. Ganta tidak peduli dengan teriakan abang sulungnya dan adiknya Arfa, yang terpenting sekarang Ganta akan melakukan apa yang ia ucapkan tadi saat mencari keberadaan Rayanza yang kabur.

Rayanza memberontak namun dengan kasar Ganta malah membanting tubuh adiknya keatas kasurnya, mengunci pintu kamarnya dan berjalan kearah laci meja kerjanya.

Tangannya membawa satu box berwarna putih. Dan berjalan kearah Rayanza yang terlihat takut. "Abang mau ngapain?"

"Melakukan sesuatu yang seharusnya dari dulu abang lakukan!"

"Apa? melakukan apa," Filing Rayanza buruk sekarang, membuatnya bersiap-siap untuk kabur. Namun gerakannya kalah cepat, Ganta lebih dulu membaca pergerakan Rayanza.

Dengan Cepat Ganta menarik pergelangan tangan Rayanza dan memdekapnya dalam pelukannya, tangan kirinya memenahan tubuh Rayanza agar tidak kabur, sedangkan tangan kanannya mengambil satu suntikan didalam box.

"Abang... Abang mau ngapain adek? Abang jangan disuntik," Detik itu juga Ganta menyuntikkan suatu cairan pada pergelangan tangan Rayanza. Hingga beberapa menit kemudian Rayanza sudah tertidur pulas atau lebih tepatnya pingsan dalam dekapan Ganta.

Ganta menarik nafasnya dalam dan menghembuskannya kasar."Aku tidak ingin melihatnya terluka, tapi aku lebih tidak ingin lagi jika adik abang ini menghilang dari jangkauan abang, katakanlah jika abang egois dan terlalu mengekangmu. Tapi satu hal yang harus Ajja tau, abang sangat takut jika Ajja pergi dan meninggalkan abang."

Setelah mengatakannya Ganta menyibakkan sedikit baju pada bahu tangan Rayanza. Mengambil satu pisau kecil, dengan cepat dirinya sedikit merobek kulit dan daging Rayanza memasukkan cips kecil berwarna hitam kedalamnya, lalu menutupnya kembali dengan daging Rayanza, memberinya beberapa cairan dan menutupinya dengan kapas.

Setelah selesai Ganta meletakkan tubuh adikknya ke kasur, menyusun dan membantu Rayanza untuk menentukan posisi yang pas untuk tidur.

Tak lupa Ganta juga membersihkan bekas darah Rayanza ditangannya, setelah itu pergi keluar dari kamarnya menuju ruang tamu.

"Bang, apa yang Abang lakukan pada adek?" tanya Arfa, begitu melihat Ganta yang sudah kembali dan duduk tak jauh darinya.

"Apa yang kamu lakukan Ganta!" Kini giliran sang daddy yang bertanya.

"Aku hanya memasangkan cips pelacak pada tubuh adikku, tidak lebih," jawabnya jujur .

"Apa kamu gila Ganta! melakukan hal itu sama saja dengan kamu melukai adikku." Arga benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran Ganta yang psikopat ini.

Rayanza [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang