Satu Mansion kena!

26.3K 1.8K 251
                                    

Brakk!

Terdengar keras pintu Mansion yang dibuka kasar hingga membuat seluruh penghuni yang mendengarnya berjengkit kaget.

Rama, Arga yang tengah berada diruang tamu segera berlari menuju pintu utama, mencari dalang dari kegaduhan itu.

"Loh Adek, kenapa buka pintunya kasar kaya gitu?" tanya sang daddy yang langsung mengalihkan perhatian Rayanza pada daddy dan abang sulungnya yang berdiri tepat didepannya dengan wajah khawatir.

"Daddy sama abang gak usah nanyain adek kenapa? pokoknya adek lagi ngambek," tegasnya dengan nafas memburu.

"Emang ada orang ngambek ngomong?" gumam Arfa yang berada dibelakang Rayanza. Sendari tadi Arfa sibuk mengejar Rayanza,untuk meminta maaf, namun selalu saja diabaikan oleh adiknya itu.

Rayanza yang mendengarnya, langsung menoleh kebelakang menatap sinis Arfa. "Ada! adek.Kenapa emangnya, gak terima," sulutnya emosi.

Arfa menggeleng lalu segera mengangguk, "Eh, terserah Adek aja, kalo ngambek nyamanya gimana."

"Loh ko Abang ngomong gitu, berarti Abang seneng ya adek ambekin."

" Loh bukan gitu maksud abang, Dek!" sangkalnya serba salah.

"Adek gak peduli, adek ngambek pokonya sama Daddy terus sama semua abang dan seluruh mansion ini.Dan lagi, Abang lo gue end!" ucapnya menggebu-gebu dan langsung pergi meninggalkan daddy dan Arga yang bingung.

Yang salah Arfa kenapa jadi satu Mansion diambekin coba?

Brakk!

Semua orang kembali dibuat kaget oleh tingkah Rayanza yang dengan seenak jidak membanting pintu kamarnya keras.

"Arfa! apa yang kau perbuat bodoh! kenapa adikku sampai marah seperti itu," Introgasi Arga pada Arfa yang nampak ketakutan denganya.

Sebenarnya tidak sepenuhnya salah Arfa.Ini semua berawal dari Arfa yang terus memanggil Rayanza adek didepan teman-teman adiknya itu. Padahal Arfa sudah beberapa kali ditegur Rayanza untuk tidak menggail adek. Tapi berhubung Rayanza adiknya ya Arfa tidak maulah memanggil Rayanza dengan sebutan lain,selain adek.

Salahkan saja pada teman adiknya, yang bernama Mahen itu, kenapa juga sih harus meledeki adiknya, mana kalo tantrum bikin stres pula.

Dahlan Arfa lelah, ayo lambaikan tangan!

Setelah menceritakan semuanya pada daddy dan abangnya, Arfa yang sepenuhnya tidak bersalah masih tetap saja salah, dan mendapatkan ancaman dari abang sulungnya Arga.

"Jika sampai nanti malam adek masih tidak berbicara, awas saja kamu Arfa!" peringatnya tegas.

Dikamar Rayanza melemparkan tasnya asal hingga menyangkut ditiang besi hordeng kamarnya. Melepas sepatunya terburu-buru hingga tak terasa sepatu itu mengeplak ke jidat mulusnya.

Tangan Rayanza mengelus kasar jidatnya yang terasa berdenyut. "Shttt...bajingan lo ya, dasar sepatu siluman, gak tau diuntung lo!" Maki-makinya pada sepatu yang masih digenggamnya.

"Jawab bego! jadi sepatu ko oon bener, dimaki tu ya balik lo maki bego, jangan diem aja. Dasar sepatu gak punya harga diri," oceh Rayanza pada sepatunya.

Mau sampai ka Ros nikah aja, itu sepatu gak akan bisa ngomong, dasar Rayanzanya saja yang tolol!

Setelah berganti pakaean Rayanza segera melompat keatas kasurnya dan membuka grup wa-nya yang ternyata berisi olokan tentang dirinya yang dipanggil adek.

"Punya tiga curut modelnya kaya setan semua!" kesalnya, membanting ponselnya ke sembarang arah.

Bodoamat rusak, orang kaya bebas bos, emang lo pada, udah android baru kejedot idung pesek lo aja udah ketakutan layarnya retak!

Rayanza [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now