Merokok

27.8K 1.9K 46
                                    

"Ada sepor mundur, ada Pak Bur, kabur!" teriak Rayanza kegirangan karena berhasil membuat guru kiler bernama pak Bur kesal padanya. Yang berunjung kejar-kejaran.

"Dasar anak kurang ajar, Rayanza sini kamu!" Pak Bur terus berusaha mengejar Rayanza yang sudah berlari menjauhinya.

Baru satu hari absen dari Bk, kini Rayanza sudah berulah kembali, dengan seenak jidatnya Rayanza tidak mau mengikuti kegiatan mingguan sekolah, niat awal Pak Bur ingin menghukum Rayanza namun anak itu sudah lebih dulu kabur dan membuatnya kesal sekarang. Dari mana anak itu mendapatkan nyanyian seperti itu. Kenapa sih anak didiknya satu itu pintar sekali membuat nyanyian olokan!

Rayanza ini titisan apa sih sebenernya? titisanya Dajjal atau firaun.

Setelah berhasil kabur dari kejaran guru kiler. Kini Rayanza sudah berada diwarung klontong tak jauh dari sekolahanya. Niat awal dirinya ingin pergi ke markas menyusul Tama dan Kai.

Namun tidak jadi setelah Rayanza ingat jika motornya tertinggal disekolah. Mau memesan ojek online juga tidak bisa karena uangnya sekarat. Mau minta jemput duo setan dirinya mager mau menelpon. Jadilah dirinya nongkrong disini sekarang bersama beberapa anak dari sekolahnya juga, yang juga membolos sepertinya.

Rayanza duduk anteng dengan tangan kanan memegang seputung rokok yang hampir habis dan tangan kirinya yang ia gunakan untuk sesekali men skrol tiktok menonton apa saja yang lucu.

Hingga satu tepukan pada bahunya membutnya menoleh kebelakang, "Siapa?"

"Kau merokok heh!" satu kalimat dingin yang Rayanza dapatkan membuat nyalinya menciut dan meneguk ludahnya kasar.

Rayanza berusaha menormalkan dirinya yang sedikit takut karena tatapan dingin itu, "Ke-kenapa memangnya?" balasnya bertanya.

Tampa menjawab pertanyaan Rayanza, lelaki itu merampas rokok Rayanza secara paksa dan membuangnya dengan asal.

"Bang! lo punya masalah apasih sama gue, lo kenapa dateng-dateng langsung kaya gini sih, itu rokok gue beli pake uang dan seenaknya lo malah buang gitu aja. Lo waras gak sih?" sulut Rayanza emosi.

Hei siapa yang engga emosi coba. Pria yang tak lain adalah Arga. Tiba-tiba datang dan langsung membuang rokok Rayanza. Rayanza tadi hanya membeli etengan empat biji, dan ini sisa yang terakhir, tapi malah dibuang begitu saja. Siapa juga yang tidak kesal .

Rokok satu batang itu bagaikan berlian bagi Rayanza. Bahkan jika disuruh memilih antara tiga sahabat setannyabdengan rokoknya, maka Rayanza dengan senang hati akan lebih memilik rokok ketimbang mereka bertiga.

Arghh! dasar Arganjing.

"Disini kau yang tidak warah, harusnya kau tau jika rokok itu berbahaya dan bisa merusak tubuhmu. Tapi kenapa kau malah mengisap benda sialan itu?" Tangan Arga mengepal erat hingga kuku-kukunya memutih.

Dirinya sudah tidak tahan berada ditempat kumuh menjijikkan ini. Begitu kotor udara disini karena bercampur dengan asap rokok dari para siswa yang kini tengah asik merokok sambil menonton pertengkarannya dengan Rayanza.

"Sekarang kita pulang!" Putusnya dengan menarik tangan Rayanza paksa.

" Mau pulang kemana?" Bingungnya dengan terus memberontak, berharap agar tangannya terlepas dari cengkraman kuat Arga.

Rayanza yakin pasti tanganya sekarang sudah memar karena sangking kuatnya cengkraman tangan Arga. Kemarin  rahangnya yang kena, sekarang tanganya.

Sungguh sial hidup Rayanza.

Saat sampai didepan mobil, Arga dengan paksa memasukkan Rayanza kedalam mobil dan disusul dirinya beserta kedua bodyguard yang sejak tadi mengikutinya dibelakang.

Rayanza [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang