[Part 11: DON'T JUDGE A BOOK BY THE COVER]

5.3K 481 540
                                    

Jangan nilai orang dari penampilan atau sampul nya, jika dalam setiap bahasa saja kata 'menipu, penipu dan tertipu' selalu ada. Apalagi di kehidupan nyata ini.

Jadilah tetap tenang dan berfokus pada apa yang menjadi tujuan mu, urusan nilai menilai hanya diri kita sendiri yang berhak melakukan itu, bukan orang lain. Jangan sampai karakter dirimu di bentuk dari ungkapan orang lain yang dengan lancang mendeskripsikan dirimu. Berhenti lah jadi pribadi yang merugi. Be you and be authentic for your character.

.

°°°

Nick keluar dari kamar mandi, dia kemudian menatap wajah Anessa. Bibirnya seperti sedang mengatakan sesuatu tapi tidak terdengar oleh Nick.

"Siapa? Gue kaya denger suara orang tadi?" tanya Nick.

"Perawat," jawab Anessa.

"Oh."

Anessa bangkit dari sana kemudian kembali memampa Nick berjalan menuju kasur nya.

"Sabar," ucap teman Rey ketika melihat wajah memerah padam dari Rey saat melihat foto yang baru saja kirimkan oleh mata-mata nya di ruangan Nick. Beraninya dia menyentuh gadis nya, sial. Dia terlalu baik untuk tetap diam.

"Lo gak lupa nasihat gue kan?" tanya Vino kepada Rey yang terlihat tidak bisa mengendalikan dirinya itu. "Itu baru pemanasan nya Rey, ujian pertama lo. Nanti malam lebih parah."

"Maksud lo?" tanya Rey. Melihat ini saja sudah mengobarkan jiwa psikopat nya untuk melenyapkan Nick, apalagi lebih dari ini.

"Nanti malam acara pelantikan Anessa jadi pemimpin RJ grub, sebenarnya gak hanya itu aja. Nanti malam juga acara peresmian pertunangan Anessa sama Nick," jawab Vino.

"Peresmian?" tanya Rey sudah di ambang batas kesabaran. Itu berarti hubungan mereka akan di umumkan secara publik.

"Lo kebakar sekarang, habis lo nanti malem," peringat Vino kepada Rey.

Tak heran jika Vino sudah tau tentang acara itu karena dia adalah bagian dari keluarga Anessa, ibu Anella itu adalah adik dari kakeknya sekaligus wanita yang menjadi incaran paman-paman nya dulu bahkan ayah nya sendiri.

°°°

"Keluarga Anessa ngeri juga yah Dav," ungkap Elnino. Mereka berempat berkumpul di kantor keributan company sekarang.

Mereka di perintahkan oleh Bu CEO untuk membersihkan kantor selama dirinya tidak ada di sana.

"Yakan. Polisi aja belum apa-apa keluarga nya udah bawa dia pulang," sahut Davi sembari terus menyantap makanan ringan milik bos nya yang berada di atas meja.

"Kalau ada kasus penculikan di keluarga bos gak akan lapor polisi, pasti di cari sendiri. Gila, gue aja masih ketar ketir di interogasi sama polisi eh keluarga bos yang baru di kabarin beberapa menit aja udah konfirmasi kalau anak mereka udah balik," ujar Ilham kagum dengan keluarga Anessa. Pihak kepolisian padahal hanya memberikan beberapa keterangan terkait kasus ini dan masih mengintrogasi kebenaran laporan dari teman-teman Anessa. Tapi keluarga nya sudah lebih dulu menemukan putri mereka itu.

"Tapi kalian curiga gak? Keluarga bos udah ngalah ngalahin orang professional tapi gak bisa nemuin bos selama Tiga tahun selama ini," kata Reza kepada ketiga teman nya.

"Bener juga lo. Apa mungkin dia sengaja gak di cari, lebih tepatnya di buang," sahut Elnino.

"Kalau di buang gak mungkin kaya nya kita udah liat sendiri gimana keluarga dia tadi," kata Davi.

The Second Generation Where stories live. Discover now