[Part 2: COMPANY]

10.5K 697 326
                                    

Merangkap sebagai seorang yang teguh dengan pendirian dan seorang yang merindukan ketenangan itu tidak lah mudah.

The second generation!

°°°

3 tahun berlalu!

Suara tangisan dari balita yang tengah di asuh oleh suster itu menggema di sudut ruangan megah keluarga Juan. Anella yang baru saja pulang dari kantor nya itu langsung mengambil alih putra nya dari gendongan suster yang menjaga putranya ketika dia tengah bekerja di kantor.

Hari hari Anella tanpa Anessa begitu berat dan penuh dengan tangis. Setiap malam dia terus memikirkan Anessa, berdoa sepanjang malam agar Anessa kembali kepadanya, bahkan sampai bertahun-tahun Anella menangisi kepergian Anessa sampai air matanya benar-benar habis, dia benar-benar sangat bersedih dan terpuruk, just kidding. Tidak mungkin itu terjadi, Anella tidak akan termakan oleh kekonyolan Anessa yang benar-benar kabur dari rumah.

Sudah lama sejak kepergian Anessa Anella dan keluarga nya mengetahui akal konyol dari Anessa itu. Tapi keluarga nya memutuskan untuk diam dan mengikuti permainan dari Anessa dengan terus memantau nya dari kejauhan. Tapi Anella mengakui kekuatan bertahan dari Anessa, Tiga tahun lamanya Anessa bertahan di luar rumah tanpa fasilitas dari Anella. Hebat, Anella mengakui kehebatan nya. Anella dan keluarga nya ingin memberikan pelajaran hidup yang sebenarnya untuk keturunan mereka yang ingin menang sendiri itu. Jika memang dia tetap dengan pendirian nya maka dia harus membuktikan itu, dengan caranya sendiri dan pembuktian nya sendiri.

Entah kehidupan siapa yang Anessa susahkan di luaran sana dengan biaya hidupnya yang sangat fantastis itu. Tapi dari pengintai an Anella, Anessa benar-benar sendirian, bertahan sendirian.

Dan itu yang menjadi tanda tanya besar bagi keluarga Anessa sekarang.

Bertahan dengan cara apa anak ajaib itu?

"Mamah." Balita bermata bulat berusia Sekitar Dua setengah tahun memanggil mamahnya yang baru saja pulang dari kantor. Dia selalu menangis ketika mendengar mobil mamahnya sampai ke rumah.

"Apa sayang? Kamu mau apa sayang?"

"Anes."

Anella tertawa mendengar kata itu dari bibir putra menggemaskan nya itu. Saking seringnya keluarga nya berkumpul di rumah untuk membahas cara bertahan hidup dari gadis ajaib itu, seperti nya adik dari Anessa itu mulai menghafal nama itu dalam ingatan nya.

"Kamu mencari gadis ajaib itu sayang? Dia sedang di culik oleh dirinya sendiri sekarang," jawab Anella.

"Bola. Anes." tangan mungil itu menunjuk ke arah etalase kaca megah dengan hiasan pernak pernik perlengkapan bola dengan satu bola kebanggaan Anessa yang dia pajang di tengah-tengah nya. Bola itu berdiri dengan gagahnya di dalam etalase kaca megah itu. Harga bola itu sama dengan harga Dua mobil di garasi rumah Anella sekarang. Gadis itu sangat royal kepada hobinya.

"Kamu mau bola? Mamah akan membeli kan yang lain nanti. Dia akan memarahi mu jika mengambil bola itu, itu kesayangan nya."

"Nggak mau! Bola Anes!"

"Tunggu dia pulang oke. Dia sebentar lagi akan kembali."

°°°

The Second Generation Where stories live. Discover now