[Part 7: KEHEBOHAN]

9.3K 737 165
                                    

Dia berulah lagi.

°°°

.

Nick menunggu Anessa sekitar Satu jam an di sana, namun waktu satu jam itu tidak dia habiskan di parkiran saja dia keluar sebentar dari kampusnya untuk membelikan sesuatu untuk Anessa. Sesampainya di kampus, Nick keluar dari dalam mobilnya.

Tak lama setelah itu sebuah motor sport masuk ke parkiran kampus Nick.

"Shit!" seseorang yang tengah membolos di parkiran kampus melongo melihat seorang gadis mengendarai Ducati Panigale V4 SP Two dengan begitu gagahnya.

Nick langsung berdiri dari senderan nya di body samping mobilnya saat melihat tunangan nya itu sampai.

Anessa melepas helm full face nya, lalu turun dari motor kebesaran nya itu. Dia membenarkan ramburnya yang acak-acakan itu dengan menyisirnya ke belakang menggunakan sela-sela jarinya.

Tatapan Nick langsung menajam saat melihat orang-orang yang ada di sana menatap memuja kepada tunangan nya.

"Dia ceweknya Nick," kata pemuda itu mengalihkan pandangan nya.

"Gila, cantik banget--" pemuda itu menyuruh teman-teman nya untuk meninggalkan area perkiran sebelum wajah mereka di hantam oleh pemegang sabuk emas boxing itu.

"Lo ada perlu apa kesini?" tanya Nick kepada Anessa.

"Dimana kelas nya Rey?" tanya Anessa to the point.

"Buat apa cari dia?" tanya Nick. Terlihat jelas jika dia cemburu saat ini, dia menunggunya lebih dari satu jam tapi orang lain yang ingin dia temui.

"Gue mau hancurin wajah setan nya itu," sahut Anessa.

Nick tertegun mendengar itu. Ada masalah apa? Kenapa Anessa bisa semarah ini sampai harus datang jauh-jauh ke kampus nya untuk menghajar Rey.

"Dia apain lo?"

°°°

Di sisi lain Dikta, dia dengan segala akal liciknya itu menahan Rey agar tidak keluar dari kelas sampai Nick dan Anessa pergi dari kampus. Tapi sebenarnya usaha itu sangat sia-sia karena tujuan Anessa adalah Rey.

Dikta terus melihat HP nya menunggu pesan masuk dari Rimba yang dia suruh untuk memata matai Nick.

Rimba.

Ceweknya Nick keren banget gilak! Lo harus kesini! Cepet!

Si anjing, batin Dikta. Rimba di suruh jadi mata-mata untuk Dikta malah dia mengajak Dikta untuk join. Dasar tidak profesional.

Dikta.

Mereka udah pergi belum?

"Lo udah hampir setengah jam cerita masalah keluarga lo. Kalau emang lo gak betah di rumah, lo bisa nempatin rumah gue yang satunya," kata Rey yang cukup jengah mendengar cerita Dikta yang tidak pernah dia ketahui sebelumnya, dan dia juga tidak tahu jika Dikta memiliki adik angkat yang sangat di sayangi oleh kedua orangtuanya ketimbang dia. Dia turut berduka tapi Rey tidak se gabut itu untuk di ajak bercerita masalah keluarga seperti ini, apalagi dia tidak punya keluarga. Jadi dia tidak mengerti tentang masalah ini.

"Mati gue," gumam Dikta saat melihat balasan dari Rimba.

"Lo gak nyuruh gue buat hajar orang tua lo kan?" tanya Rey kepada Dikta yang malah bergumam sendiri.

"Eh! Enggak lah, enggak anjir. Gue anak sholeh Rey, meskipun mereka pilih kasih sama gue tapi cinta gue sama mereka seluas langit dan bumi," jawab Dikta.

The Second Generation Where stories live. Discover now