H-3

284 21 3
                                    

Kamis, 22 Mei 2025

Bandung pagi ini bertempat di kediaman pa Agus yang berada di komplek perumahan setra duta, sedang di laksanakannya prosesi acara siraman.

Dari semalam rumah besar itu sibuk sekali untuk menyiapkan acara yang berlangsung hari ini.

Di sisi lain gadis yang akan melakukan proses siraman itu, kini sedang duduk memandangi dirinya di depan meja rias.

"Seng... gw tau lo cantik... tapi kok lo jadi beda sih??" ucap Arin.

"Hah?! Beda apa nya?" tanya Zara bingung.

"Ya beda lah... aura penganten lu udh keluar duluan njirrr... padahal kawin nya masih 3 hari lagi" ucap Arin.

"Ishh!... ada-ada ajeh lu mah... gw kira apaan" balas Zara tersenyum malu.

Selang beberapa saat kemudian, uwa atau tante Dewi masuk dan menyuruh Zara bersiap-siap.

"Ra... yuk siap-siap... bentar lagi keluar" ucap nya.

Zara beranjak dari kursi di bantu Arin dan Tiara. Gadis itu menggunakan kain yang dililitkan cukup ketat di badan nya, lengkap dengan hiasan bunga melati bertengger di atas rambut.

Zara berjalan perlahan menuju taman belakang, tempat dimana proses siraman dilakukan. Mata semua orang tertuju padanya saat gadis cantik nan ayu itu melangkahkan kaki ke pekarangan taman.

"Wah...wah... neng Zara aura na meni aur-auran kieu.... tos siga panganten pisan nya bapa ibu" ucap MC yang di samai tawa tamu undangan.

Proses siraman berjalan lancar dan khidmah. Zara ikut meneteskan air matanya ketika sang ibu membasuh badan anak gadisnya dengan tersenyum haru. Proses siraman di lanjutkan oleh para kerabat dan saudara lainnya hingga selesai.

Malamnya semua anggota keluarga sedang berkumpul bersama di ruang tengah. Pa Agus dan bu Nisa masih sibuk di ruang tamu, menjamu para kolega dan teman-teman nya.

Disisi lain, Zara sedang di introgasi oleh para sepupunya.

"Ra... gimna ceritanya lu bisa sama mayor Teddy?"

"Ini lo yang demen dulu an apa pa mayor dulu sihh?"

"Ia bjirrr.... ni bocah diem-diem ngasih gebrakan satu keluarga"

"Lu gak melet beliau kan Ra?" tanya Aldo, salah satu sepupu Zara.

"Enteng banget lo ngomong ya!" ucap Zara sambil menjewer telinga Aldo.

"Sakit wehh... sakitt... dasar cegil" ucap Aldo.

Semua orang yang melihat interaksi mereka berdua hanya tertawa. Pasal nya, selain Zara adalah cucu paling bungsu. Dia terkenal galak bagi para sepupunya itu.

Obrolan demi obrolan terus berlangsung hingga tengah malam. Acara yang sudah biasa di lakukan di keluarga pangestu bila ada salah satu anggota keluarga yang akan menikah.

Jam kini sudah menunjukkan pukul 12 lewat. Zara sudah berbaring di atas kasur sambil memainkan hp nya.

Saat gadis itu sedang asik memainkan game biliard online, masuk 1 notifikasi wa dari sang calon suami. Segera dia buka dan membalas chat nya.

 Segera dia buka dan membalas chat nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
CEGIL & ABDI NEGARAOn viuen les histories. Descobreix ara