Masa lalu

449 24 7
                                    

Setelah kejadian kuah soto, tangan Zara sudah di di obati mamah Nisa dan sedikit bantuan Teddy.

Jam menunjukkan pukul 23.06

Kini gadis itu sedang duduk di balkon kamar yang terhubung dengan taman belakang rumah.

Setelah sore tadi di guyur hujan, malam nya kota Bandung memperlihatkan pemandangan langit yang bertabur banyak bintang.

Zara menatap ke arah langit dengan sendu, mengingat suatu kejadian yang masih membayang-bayanginya pikirannya.

Mulutnya terbuka dan mulai melantunkan sebuah lagu. Zara terus bernyanyi hingga tidak menyadari keberadaan seseorang yang menatapnya dari pojok taman.

Hingga saat di bagian reff lagu, Zara bersandar pada pintu kaca sembari memejamkan mata dan perlahan mulai mengeluarkan air mata.

You betrayed me
'Cause I know that you'll never feel sorry
For the way I hurt, yeah
You'd talk to her
When we were together
You gave me your word
But that didn't matter

It took you two weeks
To go off and date her
Guess you didn't cheat
But you're still
You're still a traitor (ahh......)
Yeah, you're still a traitor

Saat hendak mencapai bagian akhir lagu. Seseorang yang memperhatikan Zara dari pojok taman, berjalan mendekat dan duduk di sebelah nya.

Saat itu Zara masih belum menyadari keberadaan orang itu di sampingnya.

God, I wish that you had thought this through
Before I went and fell in love with you.

Ketika Zara membuka matanya dan berkata...

"Ahhhh....." ucap nya parau sambil membuka mata perlahan.

Dan didetik kemudian, sudut matanya melihat seseorang yang sedang menatapnya.

"Astagfirullah!... pa Teddy!?" ucap Zara terkejut kemudian memalingkan wajah.

Bapa ngapain disini!?.... kenapa belum tidur?" tanya Zara masih sambil mengusap air matanya dengan sedikit kasar.

Teddy diam tidak membalas pertanyaan Zara. Dia kemudian meraih kedua tangannya dan di genggamnya tangan cantik gadis itu. Membuat Zara terkejut dan melihat Teddy.

"Jangan di usap kaya gitu..." ucap Teddy sambil mengusap pelan wajah Zara yang masih basah bekas air matanya.

Zara terdiam membeku dengan perlakuan Teddy yang tiba-tiba. Perasaan yang campur aduk sedang di rasakan olehnya.

"Sudahh... lain kali jangan begitu.... nanti kulit kamu rusak kalau di gosok gitu" ucap Teddy.

"Kamu kenapa?.... ada masalah?.... kalau butuh temen cerita... saya bisa nampung keluh kesah kamu.." ucap Teddy tulus.

"Gak gapapa... cuma lagi capek ajh" balas Zara memandang langit.

"Bener nih...? Kamu tenang ajah, saya bukan tipe orang yang cepu loh" ucap Teddy mendekatkan wajahnya.

"Gaul juga pa... pake bahasa cepu-cepu lagi" ucap Zara.

"Ya gapapa dong... triple S" ucap Teddy sedikit julid.

"Triple S?... apaan lagi dah tuh?" tanya Zara memandang Teddy.

"Suka suka saya" ucap Teddy pede.

"Bwahahaha.... ada-ada ajah sih pa" tawa Zara keras.

Teddy yang melihat Zara tertawa lepas, langsung tersenyum. Syukur gadis itu sudah tidak bersedih lagi.

"Aduh... aduhh... perut aku jadi sakit" ucap Zara berhenti tertawa.

CEGIL & ABDI NEGARAWhere stories live. Discover now