TB21 - Tergoda

25.2K 3.4K 3.9K
                                    

Jadwal update wattpad Tanah Baghdad: Setiap hari Jumat sekitar pukul 18.00-19.00 WIB

Jadwal hanya berlaku apabila target vote dan komen terpenuhi.

Tiket menuju part 22: 2.5K vote + 3.2K komentar

Follow instagram frasaberliana dan ceritaberliana untuk membaca versi AU/pov/chat dari Tanah Baghdad

"Ia (Iblis) berkata, 'Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) tampak indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ia (Iblis) berkata, 'Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) tampak indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka.' Dia (Allah) berfirman, 'Ini adalah jalan yang lurus (menuju) kepada-Ku.' Sesungguhnya kamu (Iblis) tidak kuasa atas hamba-hamba-Ku, kecuali mereka yang mengikutimu, yaitu orang yang sesat." (QS. Al-Hijr 39-42)

-Wattpad Tanah Baghdad by frasaberliana-

***

Tengah malam ini kian panjang. Fikra tidak mampu memejamkan matanya barang sedetik saja. Dia memikirkan istrinya yang tidur di rumah orang. Tangannya membolak-balik kartu nama berwarna putih milik Zalina Kamila. Akhirnya Fikra memilih mengeluarkan ponselnya dari saku. Diketiknya pesan singkat untuk sahabat istrinya yang dia tebak adalah putri dari seseorang yang kaya raya. Dia berniat menghubungi Zalina, tetapi ada panggilan masuk yang membuatnya kembali terbangun dari posisi rebahannya di sofa.

Incoming call: Mr. Moses

***

Ketidaknyamanan tidur juga dirasakan perempuan hamil yang usia janinnya sekarang sudah memasuki 4 bulan. Dia menunggu pemilik rumah dari bangunan yang dihuninya di ruang tamu. Malam yang semakin larut membuatnya memutuskan untuk mengunci pintu. Namun, suara hujan yang semakin deras membuatnya sedikit was-was. Gemuruh di langit membuat nyalinya menciut.

Alenta menaiki tangga dan ingin meringkuk di kamar. Dia terpaku. Ranjang yang biasa dia tempati untuk beristirahat sudah basah kuyup. Kepalanya mendongak. Atap kamarnya bocor di tiga titik dengan rembesan air hujan di dinding.

"Oh my God ...."

Dia selamatkan ponsel dan barang-barangnya dari nakas. Ember kecil dari kamar mandi sempat dia letakkan untuk menampung tetesan air hujan. Alenta kembali turun membawa tas tangan yang dia sampirkan di bahu sambil mencoba menghubungi Fikra. Hasilnya tidak ada jawaban. Sementara angin berembus kian kencang seolah-olah akan mengangkat seluruh genteng atap rumah dan merobohkan bangunan.

Alenta semakin bergidik ketakutan. Perempuan itu terlihat sangat resah duduk di sofa ruang tengah. Air matanya mulai bergulir turun dengan tangannya yang tak pernah beranjak dari telinga untuk memegang handphone. "Baghdad, where are you?"

TANAH BAGHDADWhere stories live. Discover now