TB18 - Perjanjian

25.8K 3K 3.4K
                                    

PENGUMUMAN

Ada perubahan nama karakter demi kemaslahatan umat hehe. Nama Sienna Kamila berubah jadi Zalina Kamila

Tiket menuju part 19: 1.8K vote dan 2.5K komentar. Hwaiting!

"Kesabaran orang beriman dan bertakwa tidak memiliki batas karena kepahamannya bahwa semua yang ada dunia ini bersifat fana dan sementara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kesabaran orang beriman dan bertakwa tidak memiliki batas karena kepahamannya bahwa semua yang ada dunia ini bersifat fana dan sementara. Tak ada indah-indahnya jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang bersifat abadi dan kekal."

-Wattpad Tanah Baghdad by frasaberliana-

***

"Gue jadi Keisya, gue minta cerai." Ghifari menghentakkan gelas di meja racikan kopi.

Fikra menyesap americano double shot buatan sahabatnya sendiri. "Alenta nggak akan ngapa-ngapain di rumah gue, Ghif. Dia baik."

"Dia baik, tapi setan baik nggak sama lo berdua? Sama lo bertiga?" Ulah Fikra menambah kepeningan di kepala Ghifari. Mungkin begini lelahnya bekerja dengan sahabat sendiri. Bukan hanya urusan pekerjaan yang akan mengganggu hidupnya, tapi juga soal kehidupan pribadi Fikra yang selalu menjadi bagian dari tupoksi kerjanya.

"Lo tahu dia korban yang harus ditolong." Fikra berusaha meyakinkan keraguan untuk membawa Alenta tinggal bersama dengan dirinya dan Keisya.

Satu jam yang lalu, di toko kopi mereka yang hari ini cukup sepi, Fikra membeberkan kisah Alenta pada Ghifari. Dia sudah tidak sanggup menanggung semua beban sendiri. Selain itu, Ghifari bukan orang yang harus ditakuti karena akan menyebarkan aib.

"Dia emang korban yang harus ditolong, tapi enggak dengan cara lo korbanin bini lo sendiri. Lo pikirlah gimana kalau dibalik. Ustazah Keisya bawa teman cowoknya ke rumah lo. Terus minta cowok itu nginap di situ."

"Posisinya beda, Ghif, gue suami dan dia istri. Wajar kalau gue nggak izinin teman cowoknya nginap di rumah."

Ghifari mengumpat tiga kali. "Cuma lo doang yang bisa bikin gue gagal challenge berhenti ngomong 'anjing'. Berengsek lo, Fik! Udah 2024 lo nggak paham soal posisi laki-laki dan perempuan dalam Islam? Perempuan dan laki-laki itu serasi. Se-ra-si. Allah emang lebihin amanah ke kita buat mimpin rumah tangga, tapi bukan berarti lo boleh semena-mena!

"Lo emang qawwam, pemimpin. Tapi istri lo adalah ummu wa rabbatul bait. Dia seharusnya jadi ratu di rumah suaminya sendiri. Jangankan lo bawa Alenta, bahkan kalau lo telaah isi Qur'an dan hadis, nggak ada yang namanya Islam menyarankan seorang suami bawa istrinya tinggal bareng mertua dan ipar. Lo ngaji nggak, sih?" cecar Ghifari.

Gelas es kopi susu terangkat, tidak hanya dia tenggak cairannya, tapi juga dia kunyah es batunya. Ghifari melihat Fikra dengan napas memburu dan mata menyipit yang menatap dengan tajam.

TANAH BAGHDADWhere stories live. Discover now