TB19 - Right Path

26.2K 3.1K 3.4K
                                    

Boleh excited sama sebuah cerita, tapi kalau nagih update sambil marah-marah emang nggak tepat aja adabnya :)

Terima kasih untuk vote dan komentar yang jebol di part sebelumnya. Semua di luar ekspektasiku sebagai penulis. Semoga kalian betah sampai ending dan nanti bisa peluk versi novelnya.

Tiket menuju part 20: 2K vote dan 3K komentar

"Ternyata muslim yang paling kuat bukan pengusaha yang paling banyak hartanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ternyata muslim yang paling kuat bukan pengusaha yang paling banyak hartanya. Bukan kakak/adik yang paling berani membentak saudaranya. Bukan suami dan istri yang mudah mengucap kata pisah dalam rumah tangganya. Bukan pula yang paling rupawan fisiknya. Rasulullah saw. bersabda, muslim yang paling kuat adalah mereka yang mampu menahan amarahnya."

-Wattpad Tanah Baghdad by frasaberliana-

***

Fikra dan Keisya saling tatap dengan sorot mata mereka yang sama-sama menaruh kesal. Napas keduanya memburu dan tak ada yang terlihat ingin mengalah. Dua insan sedang memberi ruang untuk setan tertawa. Menyaksikan keretakan sebuah ibadah yang diridhoi Allah. Di mana seharusnya pahala dapat mengalir karena mereka saling berpelukan atau melempar tatapan penuh cinta.

Fikra, bukanlah seorang putra kyai dengan 30 juz hafalan Al-Qur'an. Namun, kata cerai tak pernah sedikit pun muncul dalam pikirannya. Keisya, bukanlah seorang putri ustaz yang bisa terus mengontrol perasaan dengan kepahaman ilmunya. Dia artikan ucapan suaminya sebagai tanda akan terjadi perpisahan di antara mereka.

Islam menjadikan sebuah perceraian sebagai pintu darurat terakhir bagi rumah tangga yang tak lagi mampu diselamatkan. Namun, tak dapat kita tolak sabda Rasulullah saw. perceraian adalah perbuatan halal yang dibenci oleh Allah swt.. 

Hidup dalam keluarga yang memegang teguh nilai-nilai Islam ditambah bersekolah serta berkuliah di bawah lembaga pendidikan Islam membuat Keisya mengetahui bahwa derajat hadis tadi memang lemah, tetapi didukung oleh hadis sahih yang mengatakan, bahwa setan tertawa dan berpesta di atas singgasananya apabila berhasil memisahkan seorang suami dan istrinya.

Pergolakan batin diselesaikan dengan keluarnya putra Kyai Sobari dari kamar. Kepergiannya dilepas dengan pintu yang ditutup sangat kasar oleh istrinya. 

Fikra menaiki tangga. Dia ingin mencari ketenangan di kamar atas. Akan tetapi, sekarang kamar itu ada penghuninya. Dari pintu kamar yang tidak ditutup sepenuhnya, seorang perempuan hamil tidur menghadap tembok. Tanpa bersuara Fikra masuk dan mengambil kitab suci Al-Qur'annya di meja. Dia ambil wudu lalu membuka pintu balkon rumahnya.

"Oke, lo boleh pergi kemanapun. Asal Alenta boleh tinggal di rumah ini."

Selama ayat demi ayat dia baca, kalimatnya membentak Keisya terus menghantuinya. Fikra tidak bisa juga menahan sesak saat masih marah dan memaksakan diri membaca Al-Qur'an. Dia akui imannya belum setinggi itu untuk bisa langsung mendapatkan rahmat berupa ketenangan dari Allah atas huruf-huruf arab yang dibaca. 

TANAH BAGHDADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang