Bab 16

3.3K 186 10
                                    

***

Vera datang dengan tergesa-gesa ke rumah sakit, setelah sang sahabat meneleponnya, Vera langsung bergegas menemui Rhea. Vera memeluk Rhea dengan erat, mendengarkan keluh kesahnya dengan seksama, menangis bersama, merasakan kesedihan Rhea yang membuatnya tak kuasa menahan airmata.

Rhea sudah memutuskan akan pergi dan tekadnya sudah sangat bulat. Ia tak bisa berada disamping Calvin untuk saat ini dan ia benar-benar sudah tidak kuat lagi untuk terus berpura-pura menjadi wanita yang kuat.

Rhea sudah berusaha menjadi seperti yang Calvin mau namun pria itu justru memperlakukan Rhea seperti ini.

"Lo yakin sama keputusan Lo? Lo nggak mikirin laki Lo?" Tanya Vera.

"Dia aja marahin gue, ini semua bukan salah gue, tapi dia malah nyalahin gue. Gue juga udah berusaha jaga diri gue, jaga anak ini. Tapi dia malah nyudutin gue." Jelas Rhea membuat Vera mengerti.

"Gue juga kesel kalau gitu ceritanya Rhe."

"Please tolongin gue Ver!" Pinta Rhea dengan wajah memelas.

"Iya, gue pasti akan bantuin Lo. Lo tenang aja ya!"

Vera pun memeluk Rhea dengan erat, sekarang kekuatan yang ia miliki hanyalah sahabatnya. Hanya Vera yang bisa menolong Rhea saat ini.

***

Calvin berada di kantor, ia masih sibuk disana hingga melupakan Rhea. Tepatnya ia sedang tidak ingin memikirkan istrinya. Padahal tindakan Calvin tersebut bisa berakibat fatal. Dengan dirinya yang abai dan lalai seperti ini, maka Rhea bisa saja pergi dari hidupnya. Namun Calvin bahkan tidak pernah berpikir sampai sana.

"Tuan sebaiknya pulang, ini sudah malam. Nona masih di rumah sakit, sampai kapan tuan akan berada disini?" Tanya salah satu asisten Calvin.

"Saya memarahinya tadi pagi, saya hanya kecewa kenapa dia selalu ceroboh seperti itu." Karena tak tahan memendam unek-uneknya sendiri, Calvin akhirnya mengungkapkannya pada sang asisten.

"Maaf jika saya salah tuan, istri saya juga seperti itu, dia jauh lebih muda dari saya, dan dia sering ceroboh saat hamil karena bukan semata-mata karena kesalahannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maaf jika saya salah tuan, istri saya juga seperti itu, dia jauh lebih muda dari saya, dan dia sering ceroboh saat hamil karena bukan semata-mata karena kesalahannya. Hamil itu berat tuan, sangat sulit bagi seorang wanita menjaga kehamilan sendirian, apalagi wanita yang masih muda dan rentan. Kita sebagai suami dan laki-laki harusnya yang lebih mengalah dan lebih perhatian lagi." Jelas asisten Calvin membuat Calvin benar-benar termenung.

"Tapi jika terlalu sering?"

"Apa tuan yakin jika itu semua adalah kesalahan nona Rhea? Jangan buru-buru berasumsi tuan, saya yakin nona Rhea tidak pernah bermaksud mencelakai dirinya ataupun kandungannya."

Lama Calvin terdiam, sampai tiba-tiba ia mengusap wajahnya dengan kasar.

"Semua ini pasti karena wanita sialan itu. Astaga... Apa yang sudah aku lakukan?" Keluh Calvin dengan penuh penyesalan.

Married My DaddyWhere stories live. Discover now