Bab 4

4.4K 214 7
                                    

***

Suasana seketika menjadi canggung bagi Rhea, bahkan lebih dari itu, Rhea merasa diawasi sejak tadi oleh Brianna. Padahal Calvin sendiri tampak santai, tapi lain halnya dengan Rhea yang sejak tadi merasa terancam didalam pelukan Calvin.

"Bisa kita bicara hanya berdua?" Tanya Brianna.

"Tidak." Tolak Calvin. "Aku tidak bisa meninggalkan istriku yang sedang hamil, dia begitu manja dan sangat bergantung padaku." Imbuh Calvin membuat Brianna menelan ludahnya yang terasa kelu.

"Dia terlihat baik-baik saja."

"Ya kelihatannya, tapi dia sama sekali tidak bisa jauh dariku." Mendengar perkataan Calvin membuat Rhea menatap suaminya dengan tatapan cemas. Sedangkan Brianna kini malah semakin merasa kesal, kekesalan yang sudah mencapai ubun-ubun, ingin rasanya ia menjambaki rambut Rhea dan membuat putri tunggalnya itu menderita ditangannya.

"O-okay kalau begitu, apa boleh buat." Brianna tampak berusaha menetralkan emosinya. Sedangkan Rhea sendiri sama sekali tak mampu menatap wajah sang mama.

"Cepat katakan apa maksud kedatangan kamu kemari? Mau menjenguk Rhea? Ah maaf, sebagai seorang menantu harusnya aku lebih bisa menjaga sikapku, maafkan aku ma." Brianna tentu saja langsung mengepalkan kedua tangannya mendengar ucapan Calvin. Calvin kini menganggapnya sebagai ibu mertua, bukankah hal itu adalah hal yang sangat menjijikkan? Dulu menjadi tunangan dan sekarang menjadi menantu, Brianna rasanya ingin sekali menjerit dengan keras dibuatnya.

"Nggak perlu panggil aku dengan sebutan seperti itu Vin, cukup panggil aku dengan panggilan seperti dulu, kita nggak perlu seformal itu ya!" Bujuk Brianna pada Calvin. "Sekali lagi aku minta maaf atas sikapku selama ini, aku ingin berubah menjadi lebih baik, aku sekarang sudah bisa menerima pernikahan kalian, dan aku... Aku ingin sekali menjaga Rhea. Disaat masa-masa kehamilan seperti ini biasanya dia butuh seseorang untuk menjaga dan mengawasinya. Aku ibu kandungnya, dan aku yakin dia pasti membutuhkanku disaat-saat seperti ini." Jelas Brianna pada Calvin, Calvin tampak tersenyum miring, ia paham betul apa maksud Brianna, dan ini adalah kesempatan emas, kesempatan untuk menyiksa nenek lampir itu dengan kesakitan yang begitu nyata.

Rhea sendiri tampak meremas jas milik Calvin dengan erat. Jika maksud ucapan Brianna adalah ia ingin tinggal bersama dengan Rhea dan Calvin, maka demi Tuhan Rhea sangat tidak setuju, ia sama sekali tak suka dengan kehadiran Brianna. Dan Calvin pasti sudah mengerti akan hal itu.

"Aku ingin menemani Rhea, tentu saja dia sangat membutuhkan bimbingan selama masa kehamilannya." Imbuh Brianna.

"Ide yang bagus." Ujar Calvin membuat Rhea langsung menatap suaminya itu dengan tatapan tajam. Rhea benar-benar tak menyangka sama sekali jika Calvin akan bisa mengatakan hal seperti itu.

Sedangkan Brianna yang ada disana tampak tersenyum penuh arti. Ia sudah yakin Calvin pasti akan setuju, selama ini Calvin begitu baik dan penurut. Meskipun Brianna sudah berkhianat, tapi ia yakin jika Calvin pasti masih sangat mencintainya. Calvin menikahi Rhea hanya untuk bertanggung jawab sebagai seorang laki-laki sejati. Jika Brianna tinggal bersama Calvin, maka ia bisa kembali mengambil hati mantan tunangannya yang ternyata seorang miliarder itu.

"Dad!" Rhea menatap Calvin penuh tanya, sedangkan Calvin sama sekali tak mempedulikannya, hal itu tentu saja membuat Brianna semakin berada diatas angin.

"Kamu bisa tinggal dirumah kami, Rhea memang butuh ibu kandungnya, jika aku sedang tidak bersamanya, maka kamu bisa menjaga dan menemaninya." Tutur Calvin, dan Brianna pun semakin tersenyum bahagia.

"Benarkah? Kamu mengizinkan aku untuk tinggal bersama dengan kalian?" Brianna tampak antusias.

"Iya, tapi tidak selamanya, hanya selama masa kehamilan Rhea." Ujar Calvin.

Married My DaddyWhere stories live. Discover now