Bab 5

4.5K 222 10
                                    

***

Calvin sepertinya tetap membiarkan sang istri salah paham terhadapnya, ia malas menjelaskan, apalagi ia sudah terlanjur kecewa dengan tuduhan Rhea. Namun meski begitu, Calvin tentu saja tak sampai hati membiarkan Rhea melakukan hal sendirian. Ia tetap melayani sang istri seperti biasanya, namun dengan suasana yang sangat berbeda tentunya.

"Selamat sore nona, nama saya Karina, saya adalah pengawal baru nona Rhea, saya ditugaskan oleh tuan Calvin untuk menjaga nona." Ujar Karina pada Rhea. Rhea memperhatikan Karina dari atas sampai bawah, ia kagum melihat tubuh Karina yang tinggi semampai, cocok memang bila disandingkan dengan Eddo yang gagah dan memiliki postur tubuhnya kebarat-baratan.

"Hm, saya Rhea, senang bisa bertemu dengan kamu." Balas Rhea.

"Saya juga sangat senang bisa bertemu dengan nona. Kapanpun nona membutuhkan saya, apapun yang nona inginkan pasti akan saya laksanakan dengan sebaik-baiknya." Mendengar itu Rhea pun tersenyum puas. Selain Vera, kini ia bisa mempunyai teman baru, bahkan ia bisa memanfaatkan Karina sesuka hatinya.

"Kamu udah ketemu sama tuanmu?"

"Sudah nona, barusan saya menemui tuan Calvin di tempat kerja beliau. Beliau bilang mulai hari ini saya sudah aktif untuk menjadi pengawal nona." Jelas Karina.

"Bagus." Rhea pun tersenyum senang. Sekarang ia bisa memanfaatkan Karina sesuka hatinya, apalagi jika Brianna sudah datang besok, Rhea tak akan merasa minder dalam menghadapi mamanya itu. Mamanya yang mempunyai tingkat kepercayaan diri setinggi langit. Rhea tentu saja tak boleh hanya tinggal diam dan pasrah melihat ibunya memasuki kehidupannya dengan begitu mudah. Rhea harus melawannya, dan dengan adanya Karina, maka ia yakin bisa untuk menghadapi Brianna.

"Saya memiliki banyak sekali keahlian nona, selain bela diri, saya juga pandai untuk merias diri, saya mampu mengubah nona menjadi percaya diri. Jika nona berkenan, maka saya akan mengajari nona berbagai hal, berbagai hal yang mampu membuat nona bertahan serta menjadi wanita yang lebih kuat." Mendengar ucapan Karina, Rhea seolah baru saja mendapatkan hadiah yang sangat berharga.

"Dari mana kamu tau kalau selama ini saya kurang percaya diri?"

"Maaf sebelumnya nona, saya mengamati nona terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk bekerja pada nona."

"Oh begitu." Rhea kembali tersenyum. "Bisakah saya mempercayai kamu Karina? Saya sangat berharap kamu bisa membantu saya."

"Tentu bisa nona, nona bisa sepenuhnya percaya pada saya. Tuan Calvin adalah orang yang sangat berbahaya menurut saya, saya tidak mungkin bermain-main dengan beliau apalagi sampai mempermainkan istri kesayangannya."

"Kesayangan? Ck, bullshit." Rhea tampak memasang wajah kesal. Ia masih mengingat kejadian tadi siang yang benar-benar membuatnya uring-uringan. "Yang jadi kesayangannya itu cuma anak ini, bukan aku." Gumam Rhea yang ternyata bisa didengar oleh Karina yang tampak tersenyum gemas.

"Tentu saja tuan juga menyayangi nona." Ungkap Karina.

"Kamu nggak tau apa-apa Rin, udahlah jangan bahas masalah itu lagi."

'Jangan salah, saya tentu tau segalanya nona.' Ucap Karina dalam hati.

"Kamu bisa masak juga Rin?"

"Bisa nona."

"Saya sebenarnya juga bisa, tapi semenjak hamil, tuan kamu melarang saya untuk menyentuh dapur. Dia sangat posesif, dia seperti itu karena anak ini, ya tentu saja cuma karena anak ini. Pergerakan saya sangat terbatas, dia melarang saya ini dan itu, padahal saya juga ingin melakukan hal lain." Keluh Rhea.

"Tuan seperti itu tentu karena mengkhawatirkan nona. Nona harus berpikir positif."

"Tentu saya selalu berpikiran positif, tapi semenjak kejadian tadi siang, sangat sulit untuk kembali berpikir positif seperti biasanya."

Married My DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang