Bab 11

3.6K 186 13
                                    

***

Rasa puas yang dirasakan oleh Brianna mungkin hanya sesaat, karena nyatanya saat ini ia malah dirundung rasa takut karena Rhea yang tiba-tiba dilarikan ke rumah sakit. Brianna mengingat dengan jelas bahwa tadi Rhea jelas-jelas dalam kondisi baik-baik saja, ia bahkan tak menyakiti putrinya barang sedikit saja. Lantas, bagaimana mungkin Rhea bisa tiba-tiba sakit dan masuk rumah sakit tanpa sebab yang jelas? Lalu bagaimana jika ia tiba-tiba mengadu pada Calvin tentang perbuatan Brianna? Ini tentu saja tidak boleh dibiarkan, Brianna jelas harus melakukan sesuatu supaya Rhea tidak mengadu pada suaminya tentang kejadian yang ia alami.

"Karina!" Suara Calvin terdengar menggelegar membuyarkan lamunan Brianna, Calvin tampak datang tergopoh-gopoh menghampiri Karina yang saat ini sedang berada diruang pemeriksaan bersama dengan Brianna.

"Tuan!" Karina tersenyum lega kala tuannya akhirnya datang menghampirinya.

"Bagaimana istri saya? Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Rhea sampai bisa masuk rumah sakit? Apa saja yang sudah kamu lakukan? Saya menggaji kamu bukan untuk melihat hal seperti ini." Calvin tampak kalut, panik dan marah. Ia belum menyadari keharian Brianna, Brianna sendiri tampak tersenyum puas karena melihat Calvin memarahi Karina.

"Maaf tuan, maafkan saya. Dokter bilang nona terlalu tertekan, kandungannya masih muda dan sangat rentan. Setelah tuan berangkat ke kantor, saya menghampiri nona, dan saya melihat nona sudah bersama dengan nyonya Brianna." Mendengar namanya disebut, Brianna tentu saja langsung membulatkan matanya.

Calvin lalu mencari sosok Brianna yang bersembunyi dibelakang Karina, Calvin tiba-tiba saja menatap wanita itu dengan tatapan tajam seakan siap membunuh siapa saja yang sudah berani menyakiti istrinya.

"A-apa? Bu-bukan aku Vin, aku nggak apa-apain Rhea, sumpah aku cuma bicara aja sama dia, aku-"

"Kenapa kamu ketakutan? Aku tidak pernah mengatakan jika kamu adalah orang yang sudah mencelakai istriku." Sahut Calvin membuat Karina tersenyum miring.

"O-oh... I-iya, a-aku aku... Aku nggak takut kok, aku... Aku cuma khawatir aja sama Rhea dan kandungannya, aku takut kandungannya kenapa-kenapa."

"Jaga mulut kamu!" Calvin tiba-tiba saja menunjuk wajah Brianna.

"A-aku..."

"Harusnya sebagai ibu yang baik kamu mendoakan yang baik-baik untuk keselamatan putrimu, aku menerima kamu di rumah supaya kamu bisa menjaga istriku selama aku tidak ada disampingnya. Awas saja jika suatu saat terjadi hal seperti ini lagi, aku tidak akan segan-segan untuk menghancurkanmu." Tegas Calvin dengan penuh ancaman.

"Vin aku sungguh minta maaf hiks, aku lalai menjaga Rhea. Aku yang salah Vin maafin aku, tolong jangan benci aku, aku tau kamu masih begitu peduli sama aku." Brianna dengan penuh keberanian merangkul tangan Calvin dan memohon-mohon mengeluarkan airmata buayanya.

"Keluarga nyonya Rhea!" Seru salah satu perawat.

"Iya!" Balas Calvin, lalu iapun tiba-tiba saja menghempaskan tangan Brianna dengan kasar sebelum masuk ke dalam ruang pemeriksaan.

"Vin!" Brianna yang terkejut pun segera menyusul Calvin, namun Karina buru-buru menarik tangan Brianna.

"Nyonya jangan bertingkah seenaknya! Ini rumah sakit, nyonya disini saja, biarkan tuan yang menyelesaikan semuanya." Tutur Karina.

"Tapi saya ibunya, saya juga ingin melihat anak saya!" Ujar Brianna.

"Jika nyonya tidak mau diam, maka siap-siap saja menerima semua kemarahan tuan setelah saya mengadukan segala perbuatan nyonya, oh ya jangan lupakan rekaman CCTV yang ada disana." Ancam Karina membuat Brianna langsung menciut seketika.

Married My DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang