Bab 12

3.2K 180 7
                                    

***

Cemburu dan sakit hati yang Brianna rasakan semakin hari semakin menggerogoti hatinya. Ingin rasanya ia membalas perbuatan sang putri namun apa daya, penjagaan Rhea sangatlah ketat karena Karina selalu saja mengekorinya kemanapun. Brianna kini jadi tak bisa leluasa untuk berinteraksi dengan putrinya sendiri. Rencana yang ia susun matang-matang kian tak ada harapan. Calvin semakin memuja muji istrinya bahkan tak pernah sungkan menunjukkan kemesraan didepan Brianna.

Brianna disana sudah seperti pelayan dan kacung Rhea, karena apa-apa Rhea selalu menyuruh Brianna melakukannya dan sialnya Brianna tak dapat menolak perintah Rhea.

"Hay cinta... Gue kangen banget sama Lo..." Vera datang dengan membawa bingkisan buah untuk Rhea yang sudah kembali ke rumah. Saat melihat Brianna disana, Vera sempat terkejut bukan kepalang namun ia tetap berusaha menjaga sikapnya karena ada Calvin disana.

"Gue juga." Rhea membalas pelukan sahabatnya, lalu mereka pun duduk bersama.

"Sudah ada Vera, Daddy tinggal ke ruang kerja sebentar ya sayang." Pamit Calvin.

"Hm." Angguk Rhea.

"Vera tolong jaga istri om ya!" Tutur Calvin pada Vera.

"Siap komandan, dijagain baik-baik kok." Balas Vera sambil melirik Brianna sekilas. Calvin pun akhirnya pergi, dan sekarang hanya tinggal Rhea, Brianna dan Vera yang ada disana.

"Hay Vera, lama nggak ketemu ya! Kamu masih ingat sama Tante kan?" Tanya Brianna sok ramah.

"Oh iya Tante masih kok. Tante apa kabar? Kok bisa tinggal disini sih?" Pertanyaan Vera tentu saja langsung membuat Brianna agak kesal.

"Baik, Tante baik Vera. Tante tinggal disini untuk menemani Rhea selama dia hamil. Kasihan kalau dia sampai melakukan segala hal sendiri, jadi Tante menemaninya supaya dia nggak kesusahan." Jelas Brianna.

"Oh gitu..." Dan Vera pun tersenyum paksa padahal ia merasa muak sekali dengan sosok Brianna.

"Biar pelayan ambilkan minum dulu ya! Sa-"

"Kenapa bukan mama aja? Mama aja yang ambil, yang lainnya pada sibuk dibelakang bantuin Daddy siapin makan siang aku. Mama aja yang ambilin minumnya!" Suruh Rhea membuat Vera langsung membulatkan kedua matanya tak percaya.

"Mama?" Brianna menunjuk dirinya sendiri dan Rhea langsung mengangguk setuju.

"Iyalah mama, emangnya siapa lagi? Udah sana cepetan! Kasihan Vera pasti udah kehausan." Titah Rhea membuat Vera semakin takjub dibuatnya. Sialan demi apa Rhea bisa berubah seperti ini? Perasaan dulu Rhea sangat takut dan tunduk pada ibunya, tapi lihatlah sekarang, Rhea begitu berani terang-terangan menyuruh-nyuruh Brianna seperti menyuruh-nyuruh pelayan.

"Tap-"

"Ma!" Rhea langsung menatap Brianna tajam tanpa rasa takut sedikitpun, dan Brianna pada akhirnya mau tidak mau menuruti perintah Rhea.

"Tunggu sebentar!" Brianna pun segera beranjak dengan penuh rasa kesal yang tak terkira. Sekarang ia merasa tak ada gunanya lagi menggunakan cara halus untuk memikat Calvin. Brianna ingin segera menyingkirkan Rhea dari hidupnya, ia sudah tak kuat diperlakukan seperti ini. Biarkan saja Calvin semakin membencinya yang penting Rhea tidak bisa mendapatkannya lagi.

"Hoa... Astaga! Gila! Itu elo? Itu beneran elo Rhe? Yang tadi itu elo? Gue masih nggak percaya Lo bisa lakuin hal itu." Vera tampak heboh, ia menatap sahabatnya dengan tatapan tak percaya.

"Biasa aja kali nggak usah lebay." Tutur Rhea.

"Sialan Lo sok banget, pokoknya Lo harus jelasin semuanya sama gue. Lo harus ceritain tentang semua perubahan Lo ini." Pinta Vera.

Married My DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang