Bab 9

3.6K 184 10
                                    

***

Melihat Calvin yang sangat antusias melayani istrinya tentu saja membuat Brianna merasa amat geram. Padahal dirinya sudah susah-susah memasak untuk Calvin, tapi sekarang Calvin malah tak mempedulikannya sama sekali. Brianna menatap sang putri dengan tatapan iri, harusnya ia yang berada diposisi itu, ia yang seharusnya mengandung anak Calvin dan menikah dengan pria kaya raya itu, bukannya Rhea.

"Sayang, nggak seharusnya kamu pulang terlalu malam, ingat kamu sedang hamil. Kamu udah nggak sendirian lagi saat ini Rhea." Tutur Brianna pada Rhea. Rhea lalu melirik Brianna, menatap ibunya dengan senyuman manisnya.

"Aku udah izin sama Daddy kok ma, lagian aku pergi sama pengawal. Tadi aku pergi ke klinik sama Karina Dad." Adu Rhea. Calvin lalu menatap wajah cantik istrinya, mengusap pipinya yang selembut kulit bayi. Sejak tadi Calvin tak henti-hentinya menunjukkan tatapan memuja.

"Pantas istri Daddy makin cantik." Puji Calvin secara terang-terangan.

"Kapan-kapan Daddy temenin aku ya!" Pinta Rhea.

"Hm, pasti." Angguk Calvin. Brianna menatap mereka tak suka, Calvin sungguh jauh berbeda bila didepan Rhea.

"Nggak baik lho ibu hamil keseringan perawatan, kulit ibu hamil itu sensitif, apalagi kalau ada zat-zat tertentu yang masuk ke dalam tubuh kamu, akibatnya bisa bahaya buat calon anak kamu. Harusnya kamu pelajari itu dulu sebelum melakukan perawatan." Ujar Brianna.

"Nggak ada masalah selama aku didampingi sama dokter dan para ahli kecantikan. Lagian mereka nggak mungkin asal-asalan ngasih treatment sama pasiennya yang lagi hamil. Daddy nggak masalah kan soal itu?" Kini Rhea beralih menatap Calvin.

"It's okay bukan masalah besar, selama kamu bahagia dan selama semuanya masih aman, maka lakukan hal apapun yang kamu suka." Tentu saja Calvin akan mengizinkan Rhea melakukan treatment kecantikan jika hasilnya seperti ini. Istrinya memang dasarnya sudah cantik, namun ditambah dengan sejumlah perawatan kecantikan, membuat kecantikan Rhea semakin bertambah banyak.

"Makasih Daddy." Ungkap Rhea dengan sengaja mengusap pipi Calvin untuk memanas-manasi Brianna.

"Sama-sama sayangku." Balas Calvin lalu mencium tangan istrinya.

Rhea tidak tahu jika akibat perbuatannya itu maka ia akan berhadapan langsung dengan Brianna nanti. Tapi jika pun Brianna akan benar menyakitinya, Rhea tidak peduli karena sekarang ia tidak akan takut sama sekali.

'Lihat apa yang akan aku lakukan nanti anak sialan, kamu pikir kamu bisa melawan aku?' Ungkap Brianna dalam hati dengan penuh rasa dendam dan dengki.

***

Keesokan harinya Brianna tentu saja bangun lebih pagi untuk membantu menyiapkan makanan, tentu saja hal itu ia lakukan hanya untuk mencari perhatian Calvin, Brianna sebenarnya malas melakukan itu semua, tapi ini semua demi misinya supaya bisa berjalan dengan lancar.

Rhea sendiri hari ini tampak bangun lebih pagi karena semalam Calvin hanya meminta sekali saja, sebenarnya sang suami masih sangat ingin menerkamnya, namun karena melihat wajah kelelahan Rhea, akhirnya Calvin pun harus menahan seluruh keinginannya. Calvin tentu saja lebih sayang anak dan istrinya melebihi segalanya.

Saat menuju dapur, ia melihat sang mama sedang membantu para pelayan, kentara sekali jika wanita tua itu sedang mencari perhatian. Padahal dulu Brianna bahkan seakan enggan menyentuh dapur, tapi lihatlah sekarang, wanita itu sepertinya sedang terpaksa melakukannya.

"Pagi ma!" Sapa Rhea dengan penuh percaya diri. Melihat Rhea yang berdiri didepannya membuat Brianna sedikit terkejut, apalagi penampilan Rhea sekarang sudah jauh berubah bila dibandingkan dengan dulu.

Married My DaddyWhere stories live. Discover now